Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PLN Nusantara Power selaku salah satu subholding pembangkitan PT PLN, berencana menyiapkan belanja modal/capital expenditure (capex) senilai Rp 5 triliun untuk penguatan operasional di 2024.
Belanja modal tahun 2024 ini lebih tinggi dibandingkan tahun ini yang senilai Rp 4 triliun.
Direktur Keuangan PLN Nusantara Power Dwi Hartono menyebutkan, tahun ini PLN Nusantara Power baru saja melakukan holdingisasi, jadi asetnya otomatis naik menjadi dua kali dari sebelumnya. Dengan demikian, penghasilan PLN Nusantara Power otomatis terkerek hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
“Kami kan juga masih mengelola pembangkit yang lama, yang sebelumnya dari PLN diberikan ke kami itu jadi tambahan revenue. Tetapi secara presentasi dikomparasikan ke asset value ya kira-kira masih sama dengan yang lalu, hanya secara jumlah akan lebih banyak,” kata Dwi saat ditemui di sela-sela acara PLN Nusantara Power Connect 2023 di Jakarta, Senin (11/9).
Baca Juga: Lelang Proyek Pembangkit EBT Kerap Gagal Terjegal Harga Listrik yang Rendah
Dengan bertambahnya aset perusahaan ini, Dwi mengungkapkan, kebutuhan untuk operasional juga akan semakin tinggi.
“Di tahun depan (capex) sekitar Rp 5 triliunan untuk penguatan operasional pembangkit yang lama sampai dengan yang investasi baru,” ujarnya.
Jika dibandingkan dengan tahun ini, belanja modal yang disiapkan PLN Nusantara Power lebih besar Rp 1 triliun. Di tahun ini, perusahaan ini menyiapkan capex Rp 4 triliun. “Dana capex tersebut berasal dari dana internal holding,” imbuh Dwi.
Sebagai infomasi, di sepanjang 2022 PLN Nusantara Power mencatatkan laba sebesar Rp 6,58 triliun atau meningkat 13% dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp 5,82 triliun.
Salah satu upaya yang dilakukan PLN Nusantara Power adalah dengan menggencarkan strategi co-investment atau kerjasama investasi bersama mitra terbatas. Dari co-investment, PLN Nusantara Power meraup laba sebesar Rp 2,85 triliun atau 43% dari total laba pada tahun 2022.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menyebutkan laba yang disetorkan PLN Nusantara Power termasuk laba investasi dari perusahaan asosiasi sebesar Rp 2,58 triliun.
“Kinerja perusahaan pun telah mendapatkan pengakuan dari hasil audit oleh 3 (tiga) Kantor Akuntan Pajak (KAP) per tanggal 23 Mei 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi pada 19 Juni 2023 lalu.
Baca Juga: RUPTL Baru Belum Cukup Mendorong Pengembangan Energi Panas Bumi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News