kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yanaprima Hastapersada (YPAS) Alokasikan Belanja Modal Rp 8 Miliar pada 2023


Jumat, 23 Juni 2023 / 15:26 WIB
Yanaprima Hastapersada (YPAS) Alokasikan Belanja Modal Rp 8 Miliar pada 2023
ILUSTRASI. PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 8 miliar


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 8 miliar di sepanjang 2023. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk berbagai keperluan salah satunya regenerasi mesin. 

Direktur YPAS, Rinawati mengakui belanja modal di sepanjang tahun ini tidak sebesar tahun lalu karena banyak program yang sudah terealisasi. 

“Capex Rp 8 miliar ini untuk mendukung mesin-mesin di fasilitas pabrik, regenerasi mesin lama yang sudah beberapa lama sudah tidak dioperasikan kami upgrade untuk menjadi lebih baik dan menaikkan produktivitas mesin tersebut,” jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Jumat (23/6). 

Baca Juga: Produk Jumbo Bag Yanaprima Hastapersada (YPAS) Bidik Pasar Pertambangan Hingga Pangan

Rinawati mengungkapkan di sepanjang tahun ini pihaknya memproyeksikan utilisasi pabrik berada di level 75%. 

Melalui dukungan belanja modal tersebut, YPAS sudah menyiapkan sejumlah agenda bisnis di sepanjang tahun ini. Pihaknya membidik target pangsa pasar beras, semen, pupuk, tepung terigu, serta merambah ke industri sektor kecil-menengah. 

Melansir laporan tahunan 2022, Manajemen YPAS mengemukakan, demi meningkatkan penjualan produk akan memperluas pasar dalam negeri khususnya pasar bebas. Selain itu juga meningkatkan peluang ekspor terutama ke pasar Asia Timur, Asia Selatan, Asia Barat, dan kawasan ASEAN. 

Produsen kemasan ini juga meningkatkan penjualan jumbo bag dan meningkatkan kualitas produk lainnya. 

 

Demi menanggulangi tantangan fluktuasi bahan baku serta ketatnya persaingan harga karena pasar impor banyak masuk ke dalam negeri, perusahaannya akan melakukan efisiensi biaya. 

“Upaya ketilitian menyiasati harga bahan baku dan nilai tukar juga menjadi hal yang penting,” ujarnya. 

Dengan adanya strategi bisnis tersebut, Rinawati mengungkapkan, di sepanjang tahun ini penjualan diproyeksikan bertahan seperti tahun sebelumnya Rp 360 miliar dan laba bersih Rp 2,5 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×