Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
Mengintip prospektus UCID yang dirilis pada 20 Desember 2019 lalu, UCID mengklaim telah mengempit pangsa pasar ritel sebesar 42,1% pada produk pembalut wanita dan 46,0% pada produk popok dewasa pada tahun 2018. Angka ini didapat dari temuan Euromonitor berdasarkan nilai pasar ritel pada tahun 2018.
Sementara ini, Vikry mengaku belum bisa memperkirakan berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk membiayai agenda ekspansi tersebut berikut sumber pendanaannya, sebab proses pembeliannya sendiri masih berada dalam tahap negosiasi.
Mengintip laporan keuangan tahun 2019, UCID masih mengantongi kas dan setara kas akhir tahun sebesar Rp 1,98 triliun per 31 Desember 2019 lalu. Angka ini lebih besar sekitar 74,25% dibanding kas dan setara kas awal tahun yang tercatat sebesar Rp 1,14 triliun pada tahun buku 2019.
Per tanggal 30 Juni 2019 lalu, UCID dan entitas anak perusahaan tercatat memiliki empat fasilitas produksi yang berlokasi di pulau Jawa. Kedua dari keempat fasilitas produksi tersebut berlokasi di Karawang, Jawa Barat, sementara dua sisanya terletak di Mojokerto, Jawa Timur.
Baca Juga: Berencana buyback saham, Uni-Charm (UCID) siapkan dana hingga Rp 20 miliar
Kapasitas produksi agregat dari fasilitas produksi UCID dan anak perusahaan di keempat fasilitas produksi secara agregat pada semua produk di luar segmen tisu basah dan kain non-woven adalah sekitar 8.487 juta, 8.745 juta, 8.811 juta, dan 4.406 juta unit produk per tahun.
Adapun tingkat pemanfaatan atawa utilisasi dari keempat fasilitas produksi tersebut adalah masing-masing sebesar 82%, 84%, 77%, dan 80% pada periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017, dan 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News