kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah mesin, Cottonindo Ariesta (KPAS) siapkan capex Rp 10 miliar-Rp 15 miliar


Minggu, 16 Februari 2020 / 15:02 WIB
Tambah mesin, Cottonindo Ariesta (KPAS) siapkan capex Rp 10 miliar-Rp 15 miliar
ILUSTRASI. Suasana pembuatan cotton bud di pabrik PT Cottonindo Ariesta Subang, Jawa Barat


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kapas kecantikan, PT Cottonindo Ariesta Tbk tetap gencar melakukan ekspansi di tahun ini. Buktinya, perusahaan yang memiliki kode emiten KPAS ini berencana mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 miliar - Rp 15 miliar.

Rencananya, dana belanja modal tersebut bakal berasal dari kas internal KPAS. “Kami akan tambah dua jenis mesin dan satu mesin penunjang, selain itu capex juga akan digunakan untuk perawatan gedung dan asphalt jalan,” kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan KPAS Johan Kurniawan ketika dihubungi oleh Kontan.co.id, Sabtu (15/02).

Melalui pembelian mesin baru, KPAS membidik penambahan kapasitas menjadi sebesar 150-170 ton per bulan. Asal tahu saja, saat ini kapasitas produksi terpasang KPAS adalah sebesar 100-120 ton per bulan.

Baca Juga: Cottonindo Ariesta (KPAS) masih optimistis tumbuh sekitar 10% tahun depan

Johan menjelaskan, penambahan kapasitas produksi bertujuan untuk mengantisipasi potensi kenaikan permintaan dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini tidak terlepas dari proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi akan terus menguat dalam beberapa tahun ke depan.

“Kami yakin (dalam jangka panjang) pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa bertumbuh di atas 6% apabila dikelola dengan baik, di saat itu, akan terdapat permintaan terhadap produk-produk konsumer yang meningkat,” lanjut dia.

Walau begitu, perusahaan belum menetapkan target volume kapas yang akan diproduksi untuk tahun ini. Mengingat KPAS masih mengkaji tren permintaan pasar hingga tutup tahun nanti. Apalagi, kondisi makroekonomi yang belum menguat secara signifikan dan dapat menjadi tantangan bagi kinerja KPAS di tahun ini.




TERBARU

[X]
×