kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tambah mesin, Cottonindo Ariesta (KPAS) siapkan capex Rp 10 miliar-Rp 15 miliar


Minggu, 16 Februari 2020 / 15:02 WIB
Tambah mesin, Cottonindo Ariesta (KPAS) siapkan capex Rp 10 miliar-Rp 15 miliar
ILUSTRASI. Suasana pembuatan cotton bud di pabrik PT Cottonindo Ariesta Subang, Jawa Barat


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kapas kecantikan, PT Cottonindo Ariesta Tbk tetap gencar melakukan ekspansi di tahun ini. Buktinya, perusahaan yang memiliki kode emiten KPAS ini berencana mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 miliar - Rp 15 miliar.

Rencananya, dana belanja modal tersebut bakal berasal dari kas internal KPAS. “Kami akan tambah dua jenis mesin dan satu mesin penunjang, selain itu capex juga akan digunakan untuk perawatan gedung dan asphalt jalan,” kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan KPAS Johan Kurniawan ketika dihubungi oleh Kontan.co.id, Sabtu (15/02).

Melalui pembelian mesin baru, KPAS membidik penambahan kapasitas menjadi sebesar 150-170 ton per bulan. Asal tahu saja, saat ini kapasitas produksi terpasang KPAS adalah sebesar 100-120 ton per bulan.

Baca Juga: Cottonindo Ariesta (KPAS) masih optimistis tumbuh sekitar 10% tahun depan

Johan menjelaskan, penambahan kapasitas produksi bertujuan untuk mengantisipasi potensi kenaikan permintaan dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini tidak terlepas dari proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang diprediksi akan terus menguat dalam beberapa tahun ke depan.

“Kami yakin (dalam jangka panjang) pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa bertumbuh di atas 6% apabila dikelola dengan baik, di saat itu, akan terdapat permintaan terhadap produk-produk konsumer yang meningkat,” lanjut dia.

Walau begitu, perusahaan belum menetapkan target volume kapas yang akan diproduksi untuk tahun ini. Mengingat KPAS masih mengkaji tren permintaan pasar hingga tutup tahun nanti. Apalagi, kondisi makroekonomi yang belum menguat secara signifikan dan dapat menjadi tantangan bagi kinerja KPAS di tahun ini.

Hingga tutup tahun nanti, KPAS menargetkan pertumbuhan penjualan konservatif, yakni sebesar 10% dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk mengejar target tersebut, KPAS akan terus memperkuat posisi pasar, terutama di wilayah timur Indonesia. 

Hal ini akan dilakukan baik dengan cara memperkuat kerja sama dengan mitra distributor eksisting maupun menambah kerja sama dengan mitra-mitra distributor baru. 

Untuk wilayah timur Indonesia, KPAS berencana menambah 10-15 mitra distributor baru hingga tutup tahun nanti. Sebelumnya, perusahaan telah bekerja sama dengan sebanyak 20 mitra distributor di wilayah tersebut.

Baca Juga: Cottonindo Ariesta (KPAS) Ingin Menjaga Laba Tetap Terbang

Menurut Johan, penyebaran portfolio produk KPAS di wilayah timur Indonesia masih terbilang rendah dan belum merata di tingkat kecamatan. Alhasil, kontribusi penjualan  wilayah timur Indonesia masih memiliki porsi yang rendah dalam total penjualan KPAS yakni di bawah 10%. 

Sementara itu, sebagian besar penjualan bersih perusahaan masih berasal dari penjualan di Pulau Jawa dengan porsi kontribusi 60%-75% dalam total penjualan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×