kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Tambang Martabe dapat pasokan listrik 30,1 MVA


Jumat, 03 November 2017 / 16:00 WIB
Tambang Martabe dapat pasokan listrik 30,1 MVA


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agincourt Resources, pengelola tambang emas Martabe resmi mendapat pasokan daya listrik dari PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara untuk kegiatan operasionalnya. Penyalaan sambungan pasokan listrik bagi PT Agincourt Resources sebagai pelanggan tegangan tinggi layanan premium platinum dengan total kapasitas 30,1 MVA dilakukan Kamis (2/11).

Sementara itu proses penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listik (SPJBTL) antara PT Agincourt Resources dan PT PLN (Persero) Wilayah Sumut dilakukan di Medan oleh Deputy President Director PT Agincourt Resources Linda Siahaan dan GM PLN Wilayah Sumut Feby Joko Priharto, Jumat (3/11).

Linda Siahaan menyatakan, dengan tersambungnya daya pasokan listrik dari PLN akan memastikan penghematan biaya pemakaian energi di Tambang Emas Martabe sekitar US$ 4-5 juta per tahun. "Ini akan menjadi salah satu program efisiensi dan optimalisasi kegiatan produksi yang cukup signifikan bagi Tambang Emas Martabe melalui Martabe Improvement Program," jelas Linda dalam rilisnya ke KONTAN, Jumat (3/11).

Lebih lanjut, Linda mengungkapkan proses penyambungan pasokan listrik dari PLN untuk operasional Tambang Emas Martabe telah dilakukan sejak 2009 dengan menandatangani kontrak SPJBTL antara PT Agincourt Resources dengan PLN Wilayah Sumut.
Saat itu, penyambungan pasokan listrik dari PLN ditargetkan dimulai pada 2010. Namun akibat resesi dan defisitnya kondisi kelistrikan di regional Sumut hal ini belum terealisasi. Tambang Emas Martabe lantas menggunakan pihak ketiga (kontraktor penyuplai listrik melalui mesin genset) untuk memenuhi kebutuhan energinya, sejak awal beroperasi pada 2012.

Meski demikian, Tambang Emas Martabe tetap membangun proyek fasilitas infrastruktur jaringan listrik 150 KV serta fasilitas penerima dan penyulang daya listrik (Gardu Induk) yang berhasil diselesaikan pada tahun 2012. Adapun, hingga mulai produksi emas perdana pada 2012 kondisi kelistrikan masih defisit, sehingga PLN pun belum bisa melakukan penyambungan pasokan listrik bagi Tambang Emas Martabe.

Namun, kondisi kelistrikan di Sumatera Utara saat ini sudah jauh lebih baik, bahkan PLN memiliki cadangan daya sekitar 20% dari daya setelah beroperasinya pembangkit-pembangkit baru yang sudah masuk dalam sistem kelistrikan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) serta revitalisasi pembangkit-pembangkit yang sudah ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×