Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gunung Agung di Bali yang kini berstatus awas berdampak ke bisnis terkait pariwisata di Bali. Kejadian ini cukup merugikan karena sejumlah tamu yang seharusnya mengunjungi pulau Dewata membatalkan kunjungannya.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia di Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menjelaskan, dalam kondisi normal jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang ke Bali tercatat sebanyak 18.000 orang per hari. Sementara jumlah wisatawan lokal atau domestik sekitar 50% dari jumlah itu.
"Saat ini dengan penutupan bandara Ngurah Rai, Bali, para tamu pun terpaksa membatalkan kunjungan. Dari segi rupiah kerugian yang diterima pebisnis hotel, restoran termasuk pusat oleh-oleh capai Rp 243 miliar," kata Oka Artha kepada KONTAN, Selasa (28/11).
Oka Artha yang akrab disapa Cok Ace ini menyebutkan, hampir 65% dari Rp 243 miliar, kerugian ditelan oleh para pebisnis hotel dan restoran. Ini dengan asumsi tamu yang menginap selama tiga sampai empat hari.
Hanya saja, Oka Artha masih belum dapat merinci jumlah tamu hotel yang melakukan pembatalan. Sebab, ada beberapa tamu melakukan pesanan hotel melalui aplikasi online seperti Traveloka, atau Pegi-pegi.com.
Dengan kerugian ini, Oka mengantisipasinya dengan dua hal. Pertama, yaitu memberikan pengertian atau mengarahkan untuk tamu yang tidak datang ke Bali agar tidak membatalkan bahkan pindah ke destinasi lain. Melainkan, mengubah waktu kunjungan.
Kedua, memberi pelayanan ekstra bagi tamu yang menunda kunjungan dengan pemberian one night free. Serta penawaran harga terbaik dari beberapa hotel di Bali. Disamping itu, tamu yang ingin pindah ataupun pulang melalui jalur darat ke Surabaya, PHRI Bali menyiapkan angkutan darat gratis.
Yani Berti, Front Office Manager Spa Village Resort Tembok, mengungkapkan, secara lini bisnis, beberapa tamu asing pun terpaksa membatalkan penerbangan dari luar negeri pun membatalkan kedatangan ke Bali. "Mau tidak mau harus dikembalikan uangnya karena bandara juga tutup," jelas Yani.
Padahal lokasi penginapannya berjarak 64 km atau sekitar dua jam ke Gunung Agung. Namun, dari 31 kamar yang terdapat di Spa Village Resort Tembok, hanya 7 kamar saja yang terisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News