Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan terhadap solusi pengolahan dan pengemasan di Indonesia terus meningkat seiring ekspansi sektor manufaktur nasional yang masih berada di zona ekspansi.
Melihat tren tersebut, PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) menyiapkan strategi untuk memperkuat penetrasi pasar di segmen industri manufaktur, terutama melalui inovasi produk pelumas dan layanan terpadu.
Presiden Direktur EMLI Syah Reza mengatakan, sektor manufaktur memberikan kontribusi sekitar 20% terhadap total volume penjualan pelumas industri Mobil, di bawah sektor tambang yang mencapai 65%.
Namun, potensi pertumbuhan di sektor pengolahan dan pengemasan masih terbuka lebar, terutama di industri makanan, minuman, dan farmasi yang kian membutuhkan efisiensi dan kepatuhan terhadap standar higienis.
Baca Juga: Ada Agenda Transisi Energi Nasional, Begini Langkah ExxonMobil Lubricants Indonesia
“Industri pengolahan dan pengemasan menghadapi tekanan dari persaingan regional dan produk luar negeri yang lebih murah. Pelaku industri perlu beroperasi lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas. ExxonMobil hadir membantu pelanggan mencapai kinerja optimal dengan memperpanjang masa pakai mesin sekaligus mendukung kepatuhan terhadap standar higienis dan halal,” ujarnya dalam pameran ALLPacK Indonesia Expo 2025 di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Permintaan terhadap solusi pengemasan fleksibel nasional diperkirakan mencapai US$4,5 miliar pada 2025, dan diproyeksikan tumbuh menjadi US$5,7 miliar pada 2030 dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sekitar 4,75%. Tren ini turut mendorong kebutuhan pelumas industri yang mampu menjaga stabilitas operasi dan efisiensi energi di fasilitas produksi.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, EMLI menampilkan tiga produk utama, Mobil DTE 10 Excel Series, Mobil SHC Cibus Series, dan Mobilgrease FM Series, yang dirancang untuk mendukung efisiensi energi, memperpanjang masa pakai mesin, serta menjaga standar kebersihan dan keamanan pangan. Dua produk terakhir bahkan telah bersertifikat halal dan sesuai dengan standar ISO 22000, ISO 21469, dan NSF H1, menjadikannya relevan bagi industri makanan dan minuman.
Baca Juga: Andalkan Sektor Pertambangan, Begini Strategi ExxonMobil Lubricants di Semester II
Selain produk, EMLI juga memperkuat layanan purna jual melalui MACHINEXT, solusi manajemen pelumas terintegrasi mencakup filtrasi oli, pengelolaan coolant, dan pembersihan sistem pelumas di lokasi pelanggan.
"Kami tidak hanya menjual pelumas, tetapi juga solusi efisiensi dan keandalan operasional untuk mendukung daya saing industri nasional,” kata Syah.
Efektivitas solusi ExxonMobil telah terbukti di berbagai sektor. Dalam studi kasus bersama salah satu produsen otomotif di Jawa Barat, penggunaan Mobil Vactra Series No.2 berhasil menghemat biaya perawatan hingga US$5.000 per tahun.
Sementara itu, di pabrik manufaktur dengan 600 unit mesin injection molding, penggunaan Mobil DTE 10 Excel 68mampu menurunkan suhu operasi pelumas sebesar 8,3°C, memperpanjang usia pakai hingga dua kali lipat, serta meningkatkan efisiensi energi hingga 10%.
Dengan pengalaman lebih dari 125 tahun, ExxonMobil menegaskan komitmennya untuk mendukung daya saing industri manufaktur Indonesia melalui produk dan layanan yang sesuai kebutuhan pasar modern. Partisipasi EMLI dalam ALLPacK Indonesia Expo 2025 menjadi langkah strategis memperkuat posisi perusahaan sebagai mitra industri pengolahan dan pengemasan yang berorientasi efisiensi dan keberlanjutan.
Baca Juga: Jawab Kebutuhan Industri, ExxonMobil Hadirkan MACHINEXT di Batam dan Jakarta
Selanjutnya: Pengusaha Nilai Permendag 17/2025 Dorong Kebangkitan Industri Konveksi Lokal
Menarik Dibaca: Khawatir Terhadap Penampilan Fisik? Duh, Jangan Sampai Berlebihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News