kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tanjung Priok mogok, pengusaha rugi miliaran


Senin, 03 Juni 2013 / 17:32 WIB
Tanjung Priok mogok, pengusaha rugi miliaran
ILUSTRASI. IHSG terkerek 7,20 poin atau 0,11% ke level 6.554,31 pada Selasa (21/12).


Reporter: Fahriyadi | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Senin (3/6) suasana Pelabuhan Tanjung Priok tak seperti biasanya. Jika biasanya suasana di terminal peti kemas atau Jakarta International Container Terminal (JICT) dipadati kendaraan angkutan logistik penuh dengan truk-truk besar, maka hari ini pemandangan itu tidak terlihat.

Dari pantauan Kontan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak terlihat aktivitas yang berarti selayaknya sebuah pelabuhan yang menjadi urat nadi kegiatan bongkar muat.

Memang masih terjadi kegiatan bongkar muat dengan beberapa truk pengangkut, tapi sayangnya tidak terlihat tanda-tanda truk itu jalan meninggalkan terminal peti kemas.

Pemandangan di luar pun hampir sama, meski masih terlihat beberapa truk melintas, tapi dengan melihat keadaan di Tanjung Priok ini para sopir pun kembali berbalik meninggalkan pelabuhan.

Ketua Umum Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel), Gemilang Tarigan mengatakan bahwa tiga asosiasi pengusaha di pelabuhan melakukan stop operasional.

"Seluruh truk ada di garasi sehingga operasional berhenti, memang masih ada beberapa truk yang terlihat di jalan, itu adalah pengusaha yang memiliki satu atau dua truk dan mereka kurang informasi," ujar Gemilang, Senin (3/6).

Ia bilang sekitar 18.000 unit armada kendaraan yang setiap hari beroperasi di Tanjung Priok, sekitar 99%-nya stop berjalan.

Ia mengatakan sudah berkoordinasi dengan para klien perihal pemogokan ini. "Kami sudah memberitahu perihal mogok ini dan umumnya mereka memakluminya," ujarnya.

Kegiatan mogok ini sendiri berlangsung sejak pukul 06.00-18.00 WIB. Kendati akan menyudahi aksi ini pada sore hari nanti, Gemilang tetap mengancam jika tuntutan belum direspons oleh Pemerintah, maka ia memastikan bakal ada aksi mogok susulan pada pekan depan.

Aksi mogok ini sendiri terkait dengan upaya monopoli usaha pelabuhan dari PT Pelindo yang akan menggerakkan 21 anak perusahaannya untuk ikut dalam bisnis logistik dan pengangkutan."Ini jelas akan mengorbankan banyak usaha swasta yang sama," katanya.

Ia berharap bahwa Pelindo fokus saja untuk meningkatkan pelayanan pelabuhan dengan menyediakan alat untuk operasional pelabuhan.

Ia sendiri menyayangkan aksi mogok ini karena 70% kegiatan bongkar muat ada Pelabuhan Tanjung Priok. Aksi mogok ini sendiri diperkirakan menyebabkan kerugian perusahaan pengangkutan sekitar Rp 18 miliar dan perusahaan logistik sekitar Rp 800 miliar.

Gemilang melanjutkan bahwa selain Tanjung Priok, ada 10 Pelabuhan yang di bawah naungan Pelindo yang juga mogok. "Kami perkirakan kerugian secara keseluruhan, termasuk dampak dari mogok ini sekitar Rp 2,1 triliun," ujar Gemilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×