kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.690   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.138   38,85   0,48%
  • KOMPAS100 1.124   0,91   0,08%
  • LQ45 805   1,99   0,25%
  • ISSI 282   0,41   0,15%
  • IDX30 423   1,43   0,34%
  • IDXHIDIV20 479   -0,64   -0,13%
  • IDX80 124   0,76   0,62%
  • IDXV30 134   0,29   0,22%
  • IDXQ30 132   -0,24   -0,18%

Target 6,3 Juta Penjualan Motor Diprediksi Tercapai, Ini Pendorongnya


Senin, 29 September 2025 / 10:16 WIB
Target 6,3 Juta Penjualan Motor Diprediksi Tercapai, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Konsumen mengamati motor yang dipajang di diler Tangerang Selatan, Selasa (7/1). pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/01/2020. Di tengah tekanan ekonomi dan pelemahan daya beli, sepeda motor tetap menjadi pilihan transportasi yang paling rasional bagi masyarakat Indonesia.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah tekanan ekonomi dan pelemahan daya beli, sepeda motor tetap menjadi pilihan transportasi yang paling rasional bagi masyarakat Indonesia. 

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat distribusi motor pada Agustus 2025 tercatat 578.041 unit, turun tipis 1,54% dibanding bulan sebelumnya. Namun, angka tersebut masih lebih tinggi dibanding capaian kuartal II-2025 yang tidak menembus 510.000 unit. 

Secara kumulatif, penjualan Januari–Agustus mencapai 4,27 juta unit, terkoreksi 1,70% secara tahunan. Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai prospek pencapaian target nasional 6,3–6,7 juta unit tahun ini masih realistis. 

Baca Juga: Penjualan Motor Bangkit pada Kuartal III-2025, Tembus 4,27 Juta Unit per Agustus 2025

Menurutnya, permintaan motor saat ini bukan didorong oleh gaya hidup, melainkan kebutuhan mendasar, terutama di sektor informal dan gig economy seperti ojek online dan kurir.

“Bagi jutaan orang, sepeda motor bukanlah simbol kemewahan, melainkan alat utama mencari nafkah,” ujar Yannes kepada Kontan, Minggu (28/9/2025). 

Ia menambahkan, fenomena pergeseran konsumen dari mobil ke motor terjadi seiring dengan tingginya harga kendaraan roda empat serta kecenderungan kelas menengah yang tertekan turun ke kelas menengah bawah.

Nah, faktor musiman seperti musim panen, pencairan bonus akhir tahun, hingga kebutuhan transportasi selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan menjadi pendorong utama permintaan pada tiga bulan terakhir tahun ini. 

Selain itu, program promosi besar-besaran dari dealer serta penurunan bunga cicilan dan tenor panjang dari perusahaan pembiayaan bakal turut menjadi katalis positif. .

Skuter Tetap Dominan

Dari sisi segmen, Yannes bilang skuter entry-level 125 cc seperti Honda BeAT dan Yamaha Mio masih menjadi tulang punggung penjualan, berkat harga yang terjangkau, desain praktis, serta efisiensi bahan bakar. 

Sementara itu, skuter maxi di atas 125 cc seperti Yamaha NMAX dan Honda PCX menyerap konsumen mobil yang turun kelas. Adapun tren gaya hidup anak muda menopang permintaan skuter retro seperti Honda Scoopy dan Yamaha Fazzio.

Yannes menekankan, Agen Pemegang Merek (APM) perlu lebih gencar berinovasi pada desain dan teknologi, termasuk fitur konektivitas smartphone, sistem keyless, dan panel digital. Fitur-fitur tersebut, menurutnya, sudah menjadi nilai tambah yang memperkuat daya saing, bahkan untuk model entry-level sekalipun.

Namun, Yannes juga mengingatkan sejumlah risiko yang dapat menekan pasar, seperti potensi lonjakan harga kebutuhan pokok dan gejolak nilai tukar rupiah. “Selama tidak ada guncangan ekonomi makro yang besar, target minimum penjualan 6,4 juta unit motor tahun ini masih bisa tercapai,” tegasnya.

Baca Juga: Industri Sepeda Motor Masih Tangguh, Penjualan Tembus 4,2 Juta Unit per Agustus

Selanjutnya: 10 Daftar Promo Kuliner Favorit Akhir Bulan September 2025, Dunkin hingga HokBen

Menarik Dibaca: 10 Daftar Promo Kuliner Favorit Akhir Bulan September 2025, Dunkin hingga HokBen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×