Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatatkan penjualan motor bulan Juli–Agustus 2025 mulai tumbuh, menunjukkan pemulihan dari kuartal sebelumnya.
Berdasarkan statistik distribusi motor AISI, pada bulan Agustus 2025 penjualan motor tercatat sebanyak 578.041 unit. Meski turun tipis 1,54% dari bulan sebelumnya, angka tersebut masih tergolong tinggi dibanding tren pada kuartal II-2025 yang tak berhasil menembus 510.000 unit.
Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala menyebut, selama kuartal III-2025 ini memang ada sejumlah katalis yang mendorong penjualan motor, yakni perkembangan positif pada harga komoditas dan suksesnya panen di berbagai area yang memberi dorongan pada daya beli masyarakat.
Baca Juga: Industri Sepeda Motor Masih Tangguh, Penjualan Tembus 4,2 Juta Unit per Agustus
Apalagi, terdapat hari kerja yang lebih banyak pada periode ini ketimbang kuartal I dan II. “Hari kerja penuh membuat penjualan juga lebih maksimal,” terang Sigit kepada Kontan, Minggu (28/9/2025).
Memang jika dilihat secara kumulatif Januari-Agustus 2025, penjualan motor yang mencapai 4,27 juta unit juga masih turun 1,70% secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Namun, Sigit bilang sejauh ini tak ada perubahan target penjualan 6,3 juta–6,7 juta unit pada tahun penuh 2025. Pasalnya, secara rerata penjualan per bulan, target tersebut masih tergolong realistis.
Baca Juga: AISI Sebut Target Penjualan 6,4–6,7 Juta Unit Sepeda Motor pada 2025 Masih Realistis
Hanya saja, pelaku usaha masih memantau capaian bulan September sebagai penutup kuartal III nanti. Dengan mempertimbangkan sisa 3 bulan yang ada, apalagi hari kerja yang lebih minim di akhir tahun, mungkin saja ada perubahan target ke arah yang lebih realistis.
Harapan dari Suku Bunga Mini dan Pameran
Sigit bilang penjualan motor berpotensi tumbuh dengan adanya penurunan suku bunga. Sekadar mengingatkan, Bank Indonesia sudah memangkas suku bunga acuan beberapa kali sejak awal tahun, hingga posisi terbarunya berada di level 4,75%.
Namun, ia bilang dampak penurunan suku bunga baru bisa dirasakan pasca 6 bulan penurunan. Berhubung tahun ini BI pertama kali menurunkan suku bunga pada bulan Januari, kemudian Mei, Sigit berharap dampaknya bisa terasa pada kuartal IV nanti.
Baca Juga: Sepeda Motor Terus Bertambah, Intip Data Perkembangan Jumlah Kendaraan di Indonesia
Di samping itu, ia bilang penjualan motor juga bisa terdorong momentum pameran, salah satunya Indonesia Motorcycle Show (IMOS) yang digelar pada 24–28 September 2025 ini. Ekspektasinya, capaian transaksi Rp 70 miliar pada gelaran tahun lalu dapat terulang tahun ini.
Berbagai launching produk baru pada momentum pameran diharapkan mampu mendorong penjualan. Ia membeberkan, pada IMOS kali ini launching produk didominasi facelift motor sport dan skuter matic.
Untuk skuter matic, memang jenis ini masih jadi primadona. Sigit bilang hampir 93% motor yang terjual sejak awal tahun merupakan jenis skuter matic.
Selanjutnya: Batik Indonesia Raup Potensi Transaksi Rp 4,15 Miliar di Paris
Menarik Dibaca: Tips Praktis Nutrisi Anak Gen Alpha Lewat Susu & Mikronutrien
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News