Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang bisnis di sektor pariwisata rupanya menjanjikan. Buktinya, pemerintah meyakini bahwa perekonomian Indonesia akan didukung dengan pendapatan dari sektor pariwisata. Masuknya pendapatan tak lepas dari jumlah investasi yang masuk.
Jumlah investasi sektor pariwisata pada kurun waktu Januari-September 2017 terealisasi sebesar US$ 1,4 miliar atau tumbuh 27,68% dibandingkan pada periode sama di tahun lalu.
“Hingga September kami sudah mencapai 79,8% dari target yang ditetapkan sebesar US$ 1,75 miliar,” kata Arief Yahya dalam keterangan pers, Jumat (22/12).
Pencapaian investasi sebesar US$ 1,4 miliar tersebut terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) US$ 1,09 miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) US$ 301,75 juta.
Untuk investor PMA terbesar berasal dari Singapura, Tiongkok, dan Jepang yang sebagian besar berinvestasi pada hotel berbintang, akomodasi jangka pendek lainnya, dan hotel melati dengan lokasi terbanyak di Bali, Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta.
Sedangkan investor PMDN lebih variatif selain berinvestasi di hotel berbintang juga pada usaha taman bertema serta kegiatan hiburan dan rekreasi dengan lokasi terbanyak di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menpar mengatakan, investasi menjadi salah satu program prioritas yang dijalankan pemerintah sehingga Presiden Jokowi selalu mengingatkan agar investasi yang masuk ke Indonesia dapat merangkul semua sektor, termasuk pariwisata.
Target investasi pariwisata tahun ini sebesar US$ 1,7 miliar dan di tahun 2018 meningkat menjadi US$ 2 miliar. Adapun pada tahun 2019 target investasi ditujukan untuk pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas yang membutuhkan total investasi US$ 20 miliar yang terdiri atas investasi untuk infrastruktur publik sebesar US$ 10 miliar dan investasi untuk infrastruktur privat sebesar US$ 10 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News