kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,99   -29,74   -3.21%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ESDM dorong pemanfaatan Jargas di Jawa Timur


Senin, 14 Agustus 2017 / 05:10 WIB
ESDM dorong pemanfaatan Jargas di Jawa Timur


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus membangun jaringan gas kota terutama di wilayah memiliki sumber gas bumi seperti wilayah Jawa Timur. Menteri ESDM, Ignasius Jonan bahkan secara khusus meninjau pembangunan jaringan gas kota (jargas) di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur yang dilakukan oleh Pertamina pada Minggu (13/8).

Kunjungan ini sekaligus guna melihat secara langsung progres pembangunan proyek yang dibiayai dengan APBN 2017 sebesar Rp 37,8 miliar. Didampingi oleh Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi dan Presiden Direktur PT Pertamina Gas, Suko Hartono, Jonan menyaksikan penyambungan pipa poly ethylene Sambungan Rumah berdiameter 125 mm. “Jika tidak ada kendala, Pertamina menargetkan proyek jargas Kabupaten Mojokerto ini akan selesai sesuai kontrak pada 31 Desember 2017, jumlahnya sekitar 5.101 SR,” terang Suko.

Dengan terbangunnya jargas tersebut, Kabupaten Mojokerto nantinya bakal menyusul Surabaya, dan Sidoarjo yang sebagian warganya telah memanfaatkan gas bumi untuk kebutuhan rumah tangga. Saat ini terdapat 10.350 Sambungan Rumah Tangga (SR) di Sidoarjo yang dibangun menggunakan APBN Tahun Anggaran (TA) 2010, 2011, 2012 & 2014 yang dikelola Pertamina. Adapun suplai gas diperoleh dari PT Lapindo Brantas Inc, dengan total alokasi sebesar 0,4 MMSCFD.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan juga menyempatkan mampir di Pondok Pesantren Manbaul Hikam di Desa Putat, Sidoarjo untuk melihat proyek jargas Kementerian ESDM yang telah dimanfaatkan. "Di Sidoarjo ini menjadi contoh bahwa jargas juga bermanfaat tidak hanya untuk rumah tangga tapi juga untuk kebutuhan memasak para santri di pondok pesantren," lanjut Suko. 

Menurut Jonan, kehadiran jaringan gas kota ini memudahkan masyarakat dalam beraktifitas khususnya untuk urusan dapur. "Karena hemat, praktis, aman dan suplai gas mengalir 24 jam," ujar Jonan.

Proyek pembangunan jaringan gas kota dilakukan oleh Kementerian ESDM setiap tahun untuk mendorong rumah tangga dan pelanggan kecil bisa memanfaatkan gas alam sebagai bentuk diversifikasi energi. Tahun 2017, Kementerian ESDM menargetkan pembanguann jaringan gas kota sebanyak 59.809 SR di 10 kota. Pada tahun 2019, sesuai Renstra Kementerian ESDM program jaringan gas kota ini diharapkan akan menjangkau 1,2 juta SR (kumulatif) di berbagi wilayah kabupaten/kita di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×