Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Manajemen PT KAI Commuter Jabodetabek alias KCJ menargetkan bisa mengantongi laba Rp 80 miliar pada tahun ini. Anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu sadar, target keuntungan mereka tak besar.
Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek M. Nurul Fadhila menjelaskan, target keuntungan yang tak besar itu karena tak ada kenaikan tarif kereta rel listrik (KRL) commuter line. "Keuntungannya tidak banyak, wong tarifnya tidak naik," terangnya, Jumat (4/9).
Manajemen KCJ memastikan, hingga akhir tahun nanti tarif KRL tetap. Pasalnya, hingga saat ini tak ada agenda antara KCJ dan pemerintah untuk membahas kenaikan tarif dalam waktu dekat. Lantaran tak bisa mengerek harga tiket, KCJ berupaya memaksimalkan keuntungan dengan cara menjaring jumlah penumpang lebih banyak lagi.
Cara mereka yakni, meluncurkan kereta jenis 12 SF, atau kereta api yang berisi 12 gerbong. Selama ini, perusahaan tersebut mengoperasikan KRL commuter line berisi 10 gerbong. Kereta 12 SF itu bisa menampung 400-800 penumpang dalam sekali perjalanan.
"Untuk tahap pertama kami akan mengoperasikan satu kereta 12 SF pekan depan, untuk relasi Bogor-Jakarta Kota," ujar Nurul Fadhila, atau yang akrab disapa Fadhil. Lantas, target KCJ hingga akhir tahun nanti yakni mengoperasikan sembilan kereta 12 SF.
Kereta tersebut akan memfasilitasi relasi Bekasi-Jakarta Kota dan Serpong-Tanah Abang. Saat ini, KRL commuter line pada saat hari kerja rata-rata mengangkut 690.000 - 720.000 penumpang per hari. Angka tersebut pernah naik menjadi 850.000 penumpang per hari pada saat lebaran kemarin.
Pada tahun 2018 nanti, manajemen KCJ menargetkan bisa mengangkut 1,8 juta penumpang per hari. Asal tahu saja, sepanjang 2015, KCJ telah menyerap setengah dana subsidi public service obligation alias PSO yang menjadi jatah mereka. Bagian PSO mereka tahun ini Rp 754,23 miliar.
"Hingga saat ini sudah menyerap sekitar 60% PSO," terang Fadhil. Seperti diketahui, pemerintah mengucurkan dana PSO sebagai subsidi tarif penumpang kereta api kepada PT KAI. Tahun ini, pemerintah mengucurkan PSO untuk kereta api kelas ekonomi sebesar Rp 1,52 triliun. Nah, KCJ mendapatkan jatah dari PSO yang diterima KAI tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News