Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan penandatanganan perjanjian pinjaman proyek Pelabuhan Patimbang dengan pihak Jepang bisa dilakukan pada Mei 2017. Pembangunan Pelabuhan Patimban merupakan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional yang membutuhkan total dana sekitar Rp. 43,22 triliun.
Sebagian besar pembiayaannya berasal dari pinjaman Jepang. Untuk itu Menteri Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Keiichi Ishii melakukan kunjungan langsung ke lokasi pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang pada Rabu (28/12).
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono mengatakan, saat ini berbagai proses perizinan pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat masih terus diselesaikan tepat waktu agar pada saat pinjaman dari Jepang disepakati maka pembangunan pelabuhan Patimban dapat dimulai.
Adapun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah resmi memasukkan proyek Pelabuhan Patimban ke dalam daftar rencana pinjaman luar negeri jangka menengah atau bluebook dengan nilai pinjaman sebesar US$ 1,7 miliar.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia akan melakukan negosiasi lanjutan dengan Jepang mengenai proyek Pelabuhan Patimban tersebut, baik dari aspek teknis proyek, besaran pembiayaan, skema pembayaran dan lain sebagainya.
Di samping itu, Kementerian Keuangan dan Kemenhub juga akan menyiapkan anggaran guna mendukung proyek Pelabuhan Patimban tersebut, karena sebagian dana pembangunan juga berasal dari APBN dan Kerjasama Pemerintah – Swasta (KPS).
“Ke depannya diharapkan pelabuhan ini dapat memberikan alternatif akses laut terdekat dari kawasan sentra industri sekaligus melengkapi fungsi New Priok Port sebagai pelabuhan internasional.” kata Tonny.
Rencananya pembangunan Pelabuhan Patimban akan dibangun dalam tiga tahap pembangunan. Tahap konstruksi ditargetkan mulai pada Januari 2018, soft opening pada 2019 dan ditargetkan rampung secara keseluruhan pada tahun 2027.
Kapasitas terminal mampu melayani bongkar muat kontainer sebanyak 7,5 juta TEUS per tahun dan terminal kendaraan sebanyak 600.000 CBU per tahun. Pelabuhan ini juga akan dilengkapi dengan terminal kapal roro, terminal kapal curah cair dan dermaga kapal negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News