Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berkomitmen mengembangkan kawasan Kelapa Gading secara berkelanjutan, baik dari sisi lingkungan, sosial, maupun ekonomi. Itu yang membuat kawasan ini berkembang menjadi kota dengan fasilitas lengkap dan ekonominya bergerak.
Selain aspek fisik dan lingkungan, Summarecon memegang prinsip inklusivitas ekonomi dalam pengembangannya. Melalui pembangunan Summarecon Mall Kelapa Gading dan kawasan komersial lainnya, perusahaan membuka peluang bagi pelaku usaha lokal dan nasional untuk berkembang. Ini menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Summarecon saat ini terus mendorong Kelapa Gading sebagai destinasi kuliner utama. Tidak hanya mendukung kehadiran tenan-tenan baru, pengembang ini juga memberikan dukungan agar pelaku kuliner yang hadir di kawasannya bisa tumbuh secara berkelanjutan.
Memasuki usia ke-50 di tahun 2025, PT Summarecon Agung Tbk (Summarecon), menghadirkan berbagai acara untuk melihat kembali perjalanan inspiratif pengembangan Kota Terpadu Summarecon Kelapa Gading.
Terbaru, Summarecon menghadirkan The Gading Archive (TGA), sebuah upaya untuk mengangkat kembali kekayaan kuliner Kelapa Gading sekaligus merayakan para pelaku industri kuliner dalam mengukir sejarah rasa di kawasan ini. TGA hadir dalam bentuk ekshibisi, eksplorasi rasa dan platform digital yang didedikasikan untuk mendukung keberlanjutan wirausaha kuliner, agar dapat terus dinikmati lintas generasi.
Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Cetak Marketing Sales Rp 877 Miliar Per Kuartal I-2025
Ekshibisi akan berlokasi di The Gading Archive Pop-Up Space, GAFOY, Summarecon Mall Kelapa Gading yang akan berlangsung mulai 24 Mei hingga 29 Juni 2025. Ekshibisi TGA dapat dikunjungi setiap hari dari pukul 11.00 - 20.00 WIB, tanpa dipungut biaya.
Soegianto Nagaria, Director Summarecon mengatakan TGA ditujukan untuk merayakan dan melestarikan sejarah, kekayaan kuliner, serta cerita unik dari masyarakat Kelapa Gading. Pasalnya, banyak kuliner yang memiliki cita rasa menarik dan memiliki cerita unik dalam perkembangannya tapi belum banyak diketahui orang.
Dengan TGA, Summarecon akan membantu para pelaku usaha kuliner tersebut untuk lebih dikenal orang, sehingga generasi selanjutnya dari pemilik kuliner tersebut bangga dan semakin tertarik untuk melestarikan warisan kuliner keluarganya.
“TGA mengingatkan kembali saat Summarecon mengembangkan kawasan pertamanya, Summarecon Kelapa Gading pada tahun 1975. Salah satu inovasi dalam menghidupkan kawasan ini adalah dengan mendatangkan pedagang kuliner Pecenongan pada tahun 1983 dalam bentuk warung pinggiran yang masih sederhana. Seiriing waktu, kawasan kian berkembang dan bisnis kuliner semakin maju,” papar Soegiarto, Sabtu (25/5).
Dia bilang, Inspirasi tersebut diangkat sebagai saksi atas berbagai upaya dan kegigihan para pelaku usaha yang maju dan tumbuh bersama dengan Summarecon. Sebuah sejarah yang tercipta dari rekam jejak kuliner yang tak hanya memanjakan lidah, namun juga menorehkan begitu banyak cerita antar generasi.
The Gading Archive bukan hanya tentang makanan, lanjutnya, tetapi juga melestarikan memori, menghargai akar budaya dan dedikasi hingga mempererat tali persaudaraan. Sebuah inisiatif yang menginspirasi, mengajak kita untuk merenungkan kembali betapa pentingnya kuliner dalam membentuk identitas dan menjaga kehangatan sebuah komunitas.
TGA akan dilemmas dalam beberapa musim. Dalam season pertama TGA ini akan menghadirkan 20 kuliner dan masih akan berlanjut dengan menghadirkan tenant-tenant unggulan lainnya yang memiliki cerita menginspirasi di Kelapa Gading.
TGA menyuguhkan ekshibisi kuliner legendaris dengan instalasi menarik dan pengalaman multisensori. Tidak hanya cerita dan sejarah, namun berbagai artefak dan simbol perjuangan para pelaku usaha kuliner Kelapa Gading ditampilkan dengan visi untuk memastikan bahwa warisan cita rasa Kelapa Gading terus hidup, dinikmati, dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Baca Juga: Siap-siap, Summarecon Mall Bekasi Tahap II Akan Dibuka Oktober Mendatang
Dalam gelaran The Gading Archive, dua kurasi kuliner akan menjadi sorotan utama. Pertama, Kuliner Legendari. Mereka adalah sosok-sosok gigih yang membangun fondasi kuliner Kelapa Gading hingga membentuk identitas rasa yang khas bagi kawasan ini. Sebanyak 13 cerita akan menjadi representasi dari bagian ini yaitu Homemade Bakery, Pempek Palembang & Otak-otak 161, Gado-gado AA, Bakmi Tan, Rumah Makan Marannu, Warung Tahu, Wiro Sableng, Si Jempol, Sari 21, Bakmi Aloi, Kwetiau Kelapa Gading, Christy Pudding dan Es Krim Brasil.
Kedua, Kuliner Only in Gading. Harta karun cita rasa yang dapat ditemukan di sudut-sudut Kelapa Gading. Kekayaan kuliner yang tersembunyi di 7 restoran terpilih, yaitu Martabak Bong Ngian, Bakso Ragil, Ippeke Komachi, Sate Afrika H Ismail Coulibaly, Warung Thailand SCI, Nasi Uduk Lapangan Tenis dan Unank Juice.
Melengkapi ekshibisi, TGA juga menghadirkan program Food Passport yang mengajak pengunjung untuk dapat bereksplorasi kuliner secara langsung. Cukup dengan mendaftarkan diri di Gafoy dan mendapatkan TGA Food Passport, maka setiap peserta siap untuk berpetualang rasa di 20 destinasi kuliner terpilih dan berkesempatan mendapatkan hadiah seperti kaos TGA, Topi, botol Corkcicle dan hadiah istimewa berupa Fujifilm Instax Camera.
Selain itu, akan digelar workshop gratis setiap akhir minggunya, mulai dari Custom Acrylic Keychain, DIY Drip Coffee Bag with Strada Coffee, DIY postcard/Poster Station, Drink & Kerupuk Kiosk, dan DIY Indonesian Spice Station.
Selanjutnya: 5 Pantangan Selama Hamil yang Wajib Diketahui Setiap Ibu
Menarik Dibaca: 5 Cara Bijak Berinvestasi di 2025 Tanpa Terjebak FOMO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News