kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Industri Kabel Masih Terdongkrak Sektor Telekomunikasi dan Energi


Senin, 26 Mei 2025 / 00:09 WIB
Industri Kabel Masih Terdongkrak Sektor Telekomunikasi dan Energi
ILUSTRASI. Prospek industri kabel masih menjanjikan. Peluang pertumbuhan tetap terbuka lebar, seiring meningkatnya permintaan dari proyek infrastruktur energi, telekomunikasi, dan konstruksi.. KONTAN/Fransiskus Simbolon/23/10/2013


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek industri kabel masih menjanjikan. Peluang pertumbuhan tetap terbuka lebar, seiring meningkatnya permintaan dari proyek infrastruktur energi, telekomunikasi, dan konstruksi.

Laporan Global Cable Market Trend Forecast 2025 yang dirilis Swacable memperkirakan, pasar kabel global akan tumbuh dengan tingkat compound annual growth rate (CAGR) sebesar 4%-6% pada 2025.

Segmen kabel listrik mendominasi pangsa pasar, disusul kabel serat optik yang krusial untuk pengembangan jaringan 5G dan internet berkecepatan tinggi.

Baca Juga: CCSI dan FCJ Optoelectronics, China Bentuk Joint Venture Perkuat Industri Kabel Optik

Kebutuhan kabel juga terdongkrak oleh pertumbuhan sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

"Transisi global menuju mobilitas listrik memerlukan infrastruktur pengisian daya EV yang sangat bergantung pada kualitas kabel untuk operasi yang aman dan efisien," demikian kutipan riset yang diterima Kontan.co.id, Minggu (25/5).

Di sektor telekomunikasi, permintaan kabel serat optik meningkat pesat, seiring ekspansi jaringan 5G dan kebutuhan transfer data yang cepat dan stabil dalam berbagai aplikasi teknologi seperti komputasi awan (cloud computing), kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), dan Internet of Things (IoT).

Kawasan Asia-Pasifik menjadi pasar terbesar, didorong oleh urbanisasi dan industrialisasi masif di negara-negara seperti China dan India. Adapun Amerika Utara dan Eropa masih mencatat permintaan tinggi untuk kabel, khususnya untuk infrastruktur energi dan jaringan teknologi canggih.

Sementara itu, riset Cable Management Market Size & Share Analysis dari Mordor Intelligence memperkirakan pasar kabel global mencapai US$ 17,87 miliar pada 2025 dan melonjak menjadi US$ 28,93 miliar pada 2030, dengan CAGR sebesar 10,11% selama periode tersebut.

Riset ini juga mencatat pertumbuhan kuat di Asia-Pasifik dengan CAGR sekitar 6% pada periode 2019–2024.

Pendorong utamanya antara lain industrialisasi, pembangunan infrastruktur, serta investasi pada proyek kota pintar (smart city).

“Selain itu, inisiatif pemerintah untuk mendorong otomasi industri dan manufaktur cerdas turut menopang permintaan solusi manajemen kabel,” tulis Mordor Intelligence.

Baca Juga: Unjuk Kemampuan di Vietnam, Industri Kabel RI Berpeluang Perluas Pasar Ekspor

Emiten Kabel Kian Agresif

Di dalam negeri, potensi pertumbuhan industri kabel masih besar, terutama pada segmen kabel serat optik.

Asosiasi Pabrik Kabel Indonesia (Apkabel) mencatat, kapasitas produksi nasional telah mampu memproduksi kabel serat optik dari ukuran kecil hingga besar.

Kapasitas produksi kabel serat optik nasional saat ini mencapai 15 juta ScKm (kilometer fiber). Seluruh proses produksi, mulai dari coloring, tubing, stranding, armoring, hingga sheathing sudah dapat dilakukan di dalam negeri.

Sejumlah emiten kabel pun bersiap ekspansi. Salah satunya adalah PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk (CCSI) yang akhir pekan lalu menandatangani perjanjian usaha patungan (joint venture agreement/JVA) dengan perusahaan komunikasi optik asal China, FCJ Optoelectronics.

Lewat entitas baru PT Fuchunjiang Cable Systems Indonesia (FCSI), kedua perusahaan akan memproduksi dan memasarkan produk serat optik, kabel optik, serta aksesoris terkait. Produk FCSI akan melengkapi lini premium milik CCSI.

Baca Juga: Kemenperin Sebut Industri Kabel Indonesia Berpeluang Perluas Pasar Ekspor

Direktur Utama CCSI Peter Djatmiko menyebut, kolaborasi ini akan memperkuat posisi dan daya saing CCSI, khususnya di tengah pertumbuhan pesat infrastruktur telekomunikasi dalam negeri.

"Aliansi ini menjadi strategi untuk menghadapi produk murah dari China, sekaligus menjaga loyalitas pelanggan terhadap produk berkualitas tinggi dari CCSI," ujar Peter.

Sementara itu, General Manager FCJ Optoelectronics, Bo Shao, mengatakan kolaborasi dengan CCSI merupakan bagian dari ekspansi strategis. FCJ Optoelectronics sendiri masuk dalam jajaran 500 perusahaan swasta terbesar di China.

“Kami ingin menggabungkan keunggulan masing-masing perusahaan untuk mempercepat pengembangan industri baru dan memperluas jangkauan pasar internasional,” ujar Bo Shao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×