kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target produksi beras 15 juta ton di masa tanam kedua sulit tercapai


Minggu, 14 Juni 2020 / 20:45 WIB
Target produksi beras 15 juta ton di masa tanam kedua sulit tercapai
ILUSTRASI. Buruh tani menggunakan mesin panen saat memanen padi di Desa Kaleke, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (16/5/2020). Selain mewajibkan penyediaan dua ton beras tiap desa, Pemkab Sigi juga mewajibkan setiap desa untuk menyediakan minimal tiga hektare l


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

Tak hanya itu, kegairahan petani untuk menanam komoditas tertentu juga dipengaruhi oleh faktor harga. Melihat kondisi harga gabah di tingkat usaha tani terganggu saat ini pun akan mempengaruhi minat petani melakukan penenaman di musim tanam berikutnya.

"ehingga kalau saya pribadi, bila  pemerintah mau melakukan prorgram penjaminan harga yang memadai untuk usaha tani, bukan dengan cara HPP yang sekarang ini, itu mungkin petani akan bergairah.

Ketika petani bergairah tanam, otomatis produksi akan meningkat dengan sendirinya. Tidak perlu target , tidak perlu program yang muluk-muluk, produksi akan meningkat," ujar Dwi.

Baca Juga: Petrokimia Gresik gencar salurkan bantuan menghadapi kondisi new normal

Adapun,  Dwi memperkirakan, produksi padi di tahun ini akan turun 4,7% dibandingkan tahun lalu. Padahal, di tahun lalu produksi padi  sudah mengalami penurunan sekitar 7,7% dibandingkan 2018.

Dia berpendapat, produksi padi sudah menurun dalam kurun waktu 4 tahun berturut-turut. Sehingga menurutnya kondisi perberasan tahun ini agak kritis dibandingkan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×