Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Perencanaan dan Evaluasi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Satyawan Pudyatmoko, mengatakan secara garis besar target rehabilitasi mangrove sampai tahun 2024 seluas 630.000 hektare.
Dimana dengan rincian, pada tahun 2021 dilakukan pembentukan kondisi pemungkin yang mencakup penguatan basis perencanaan, koordinasi antar lembaga dan penguatan organisasi kerja, inisiasi pembentukan Desa Mandiri Peduli Mangrove (DMPM), dan pelaksanaan rehabilitasi mangrove seluas 29.500 hektare.
Kemudian pada tahun 2022 direncanakan untuk melakukan rehabilitasi mangrove seluas 228.200 hektare, penguatan terhadap rintisan DMPM pada tahun 2021, dan pembentukan DMPM baru sebanyak 50 Desa.
Pada tahun yang sama dilakukan upaya-upaya koordinasi untuk mengintegrasikan rehabilitasi mangrove dalam pengelolaan hutan dan lahan.
Baca Juga: Realisasi progres fisik rehabilitasi mangrove nasional tahun 2021 capai 89%
"Tahun 2023, rehabilitasi mangrove sebesar 199.675 hektare bersamaan dengan pembentukan DMPM baru dan juga integrasi pengolahan hasil rehabilitasi dengan pengolah hutan dan lahan," kata Satyawan dalam konferensi pers virtual, Senin (11/10).
Adapun pada tahun terakhir target rehabilitasi mangrove masih cukup luas yaitu 142.625 hektare dan diharapkan pada tahun 2024 ini integrasi rehabilitasi mangrove dalam pengelolaan hutan dan lahan telah tuntas dilaksanakan.
Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono menegaskan, dari total target rehabilitasi mangrove nasional di 2021 yaitu 33.000 hektare, terdiri dari 29.500 hektare di 9 provinsi dan sisanya berada di 23 provinsi lainnya.
"Di luar sembilan provinsi ada 3.500 hektare di 23 provinsi. Total tahun ini target penamaan 33.000 hektare. InsyaAllah sebelum awal Desember sudah selesai," imbuhnya.
Selanjutnya: Peringat Hari Tani Nasional, BRGM dorong pertanian tanpa membakar lahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News