Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimistis mampu meningkatkan nilai investasi sektor kelautan dan perikanan di tahun 2024. Untuk itu, KKP juga bakal menjajaki kerja sama dengan beberapa negara demi mendongkrak investasi di tahun ini.
Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang tahun 2023 nilai investasi sektor perikanan tembus di angka Rp 12 triliun. Di tahun ini, investasi diharapkan meningkat hingga 15%.
“Tahun 2024, KKP menargetkan produksi ikan dan rumput laut meningkat menjadi 30,85 juta ton, pertumbuhan PDB perikanan 5-6%, nilai ekspor perikanan meningkat sebesar US$ 7,2 miliar, nilai investasi meningkat sebesar 15%,” ujarnya di Indonesia Aquaculture Business Forum, Jakarta, Senin (29/4).
Trenggono mengungkapkan, saat ini ada beberapa negara yang hendak menjajaki kerja sama investasi di Indonesia dalam hal budidaya ikan tuna. Menurutnya, cara investasi perikanan berbeda dengan investasi di sektor lainnya.
Baca Juga: Kementan Optimistis Program CSA Buka Akses Bagi Wanita Petani Kembangkan Agribisnis
“Misalnya pembesaran tuna, kita ini kan tuna masih ditangkap secara alami, jadi kita sedang dorong untuk Turki bisa investasi di kita, sekarang sedang proses untuk budidaya pembesaran tuna di wilayah Indonesia,” ungkapnya.
Trenggono menyebutkan, nantinya budidaya tersebut akan dilakukan di beberapa wilayah di antaranya Biak, Selatan Bali, Sabang hingga Gorontalo
“Sekarang sudah masuk investasinya diperkirakan hampir US$ 50 juta. Kalau budidaya lain, contohnya lobster kurang lebih sekitar segitu mudah-mudahan bisa didorong terus sampai lebih dari US$ 100 juta,” terangnya.
Dia bilang, China dikabarkan juga tertarik untuk melakukan investasi di bidang budidaya perikanan komoditas lobster, namun Trenggono belum dapat memastikan berapa besaran dan targetnya.
“Kita belum bisa buat (angka investasinya), karena kalau angka itu harus sudah ada modelnya, kita mengarah kepada model,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News