kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Targetkan penggunaan energi terbarukan capai 23%


Minggu, 05 Juli 2015 / 15:30 WIB
Targetkan penggunaan energi terbarukan capai 23%


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Indonesia bisa lepas dari ketergantungan energi fosil. Oleh karenanya, mulai saat ini pemerintah bakal menggenjot penggunaan energi terbarukan.

Jokowi menargetkan, pada tahun 2025 penggunaan energi terbarukan mencapai 23% dari total energi. Menurutnya, jenis sumber energi terbarukan yang ada di Indonesia cukup banyak.

Saat ini, penggunaan energi fosil masih dominan, yaitu 95% dari total energi yang tersedia. 47% di antaranya merupakan minyak bumi, 24% gas bumi, dan 24% batubara. Sementara penggunaan energi terbarukan baru mencapai 5% saja.

Beberapa contoh sumber energi terbarukan yang dimiliki Indonesia di antaranya biofuel, bio massa, panas bumi, air, angin, matahari, gelombang laut, sampai energi pasang surut air laut.

"Jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik diyakini dapat menggantikan energi fosil yang terbatas," ujar Jokowi, seperti yang disampaikan oleh Staf Khusus Kepresidenan bidang Komunikasi Teten Masduki, Minggu (5/7) dalam keterangannya.

Apalagi, di bidang energi panas bumi Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan energi panas bumi terbesar. Adapun pernyataan itu disampaikan oleh Jokowi ketika meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang unit V, dan Ground Breaking PLTP Ulubelu unit III dan IV di garut, Jawa Barat.

Beberapa daerah yang menjadi sumber panas bumi di Indonesia antara lain Sumatra, jawa, Nusa Tenggara, Maluku hingga Papua. Target pengembangan energi terbarukan ini juga selaras dengan keinginan pemerintah, supaya rasio elektrikfikasi Indonesia mencapai 97% di tahun 2019, dan meningkat jadi 99% di tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×