Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menaikkan tarif listrik untuk golongan pelanggan non-subsidi atau rumah tangga dengan daya listrik di atas 3.500 VA, per 1 Juli 2022. Pelanggan yang merasakan kenaikan tarif listrik ini ialah pelanggan dengan ekonomi bagus.
Menjawab tantangan kenaikan biaya energi, pemerintah semakin gencar mendorong pemasangan pembangkit listrik tenaga solar (PLTS) Atap yang dapat menghemat pengeluaran biaya listrik rumah tangga.
Saat ini sejumlah pengembang residensial rumah mewah telah menawarkan produk yang dilengkapi dengan teknologi solar panel. Meskipun masih terbatas karena harganya yang mahal, dengan adanya momentum ini, tidak menutup kemungkinan ke depannya developer akan semakin ramai menawarkan rumah yang dilengkapi dengan pembangkit tenaga surya.
Baca Juga: Kenaikan Tarif Listrik Rumah Tangga 3.500 VA ke Atas Jadi Momentum Dorong PLTS Atap
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI), Totok Lusida mengatakan dengan kenaikan tarif listrik, rumah yang dilengkapi dengan PLST Atap menjadi salah satu alternatif.
“Kelas menengah ke atas untuk harga listrik mereka relatif masih mampu. Jadi kenaikan tarif listrik ini tidak berpengaruh (terhadap penjualan) untuk rumah mewah,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/6).
Totok tidak menutup kemungkinan jika ke depannya, akan semakin ramai pengembang yang menawarkan rumah yang dilengkapi dengan PLTS Atap lantaran pelanggan bisa menghemat tagihan listrik.
Saat ini, Totok mengungkapkan kalau REI sedang mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar dana BSU dialihkan untuk PLTS Atap sehingga pemakaian energi surya ini bisa lebih merata.
Pengembang seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga sudah mulai mengembangkan rumah-rumah yang didesain dengan opsi penggunaan solar panel.
Direktur CTRA, Harun Hajadi mengatakan kenaikan tarif listrik ini tidak serta merta berdampak pada penjualan rumah. Menurutnya, dampak penjualan rumah lebih dipengaruhi oleh sentimen pasar, misalnya masalah ekonomi secara keseluruhan, kenaikan suku bunga yang dapat berdampak pada suku bunga KPR, dan faktor ekonomi lainnya.
“Saat ini untuk PLTS sifatnya masih kita yang memberikan opsi. Namun, PLTS merupakan program jangka panjang CTRA yang memang harus kami lakukan karena bukan hanya disebabkan harga energi yang semakin meningkat, tetapi penggunaan energi yang terbarukan adalah sebuah keniscayaan,” jelasnya saat dihubungi terpisah.
Baca Juga: PLN Persilahkan Masyarakat yang Berbisnis di Rumah Beralih Golongan Pelanggan
Menurut Harun, penggunaan PLTS dapat memberikan manfaat kepada pelanggan yakni menghemat pengeluaran biaya listrik. Harun menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pemasangan PLTS secara bertahap. “Kami juga tidak mau langsung kaget dengan kenaikan harga rumah yang diakibatkan oleh PLTS,” ujarnya.
Selain Ciputra, pengembang lain yang sudah menawarkan rumah yang dilengkapi dengan Solar Panel ialah Paramount Land. Sejauh ini sudah ada satu cluster yang sudah dilengkapi dengan solar panel.
Presiden Direktur Paramount Land, Ervan Adhi mengatakan, pihaknya akan berencana untuk menerapkan teknologi surya ini ke beberapa produk lainnya.
Menurutnya, pertimbangan penggunaan PLTS ini karena solar panel merupakan energi hijau yang merupakan wujud partisipasi menjaga lingkungan. Kemudian dari sisi ekonomi dapat meringankan biaya operasional rumah tangga, bisnis, maupun kantor terkait biaya listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News