Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menegaskan komitmennya dalam menjalankan strategi transformasi menuju energi bersih melalui langkah konkret yang dilakukan sepanjang paruh pertama tahun 2025.
Langkah itu ditunjukkan mulai dari mendivestasi pembangkit listrik berbahan bakar batubara (PLTU), mengembangkan bisnis energi ramah lingkungan melalui bisnis motor listrik, pembangunan pembangkit listrik mini-hydro (PLTM) serta tenaga surya (PLTS) hingga menyelesaikan akuisisi perusahaan pengelolaan limbah.
Maka itu, meski industri batu bara menghadapi tekanan hebat akibat pelemahan harga dan permintaan global, TOBA mampu menjaga stabilitas kinerja.
Dampak penurunan revenue dari bisnis batubara mulai diimbangi dari segmen pengelolaan limbah. Meski pertumbuhannya belum eksponensial tetapi bisnis masa depan ini menunjukkan progres yang menggembirakan.
Baca Juga: Laju Kinerja Mitra Pinasthika (MPMX) Melambat pada Semester I-2025, Ini Penyebabnya
Per Juni 2025, TOBA telah merampungkan divestasi dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)—PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP)—senilai lebih dari US$ 400 juta.
Dana hasil divestasi langsung dialihkan ke sektor berbasis lingkungan melalui akuisisi dua entitas milik Sembcorp Environment asal Singapura, yakni Sembcorp Environment Pte. Ltd. dan Sembcorp Enviro Facility Pte. Ltd.
“Kami melihat bisnis pengelolaan limbah sebagai elemen kunci dalam transformasi masa depan TBS. Selain memiliki potensi pertumbuhan yang kuat, sektor ini memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat. Dengan kapabilitas dan skala yang kami miliki saat ini, kami yakin bisnis ini akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan jangka panjang TBS,” ujar Direktur TBS, Juli Oktarina dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7).
Transformasi ini mulai menunjukkan hasil positif, terutama melalui unit bisnis pengelolaan limbah (waste management) yang kini menyumbang 35% dari total pendapatan grup.
Baca Juga: Naik 10,77%, Kimia Farma (KAEF) Bukukan Laba Rp 2,02 Triliun di Semester I 2025
Di tengah tekanan sektor batu bara dan kendaraan listrik, segmen waste justru mencatat pertumbuhan 834% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sejalan dengan konsolidasi bisnis Sembcorp, perusahaan pengelolaan limbah di Singapura yang diakuisisi.
Sementara itu, pilar baru TBS di bisnis pengelolaan limbah mulai menunjukkan kontribusi positif yang signifikan. Unit bisnis ini mencatatkan pendapatan sebesar US$ 59,6 juta dengan EBITDA mencapai US$ 10 juta hingga akhir Juni 2025.