Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Sementara, margin EBITDA mencapai 17%, jauh lebih tinggi dibanding margin EBITDA dari bisnis batubara. Dengan kata lain, jumlah pendapatan yang dapat dikonversi sebagai laba bersih semakin besar nilainya.
“Artinya, TOBA memiliki bisnis dengan profitabilitas yang semakin tinggi. Dan ini baru permulaan, belum mencerminkan kekuatan sesungguhnya dari bisnis energi terbarukan yang tengah mereka kembangkan,” kata analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis.
Di sisi lain, segmen batu bara dan perdagangan mengalami tekanan signifikan akibat turunnya harga acuan global (NEWC Index) serta penurunan volume penjualan. Meski begitu, manajemen menekankan bahwa penurunan ini bersifat temporer dan sejalan dengan strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
TOBA juga mencatat rugi bersih sebesar US$115,3 juta pada semester I-2025. Namun, sebagian besar kerugian berasal dari pembukuan one-off non-cash loss senilai US$96,8 juta akibat divestasi dua PLTU, yang tidak berdampak langsung pada arus kas.
Kerugian ini tidak berdampak pada arus kas Perseroan; sebaliknya, justru menghasilkan tambahan dana segar berupa arus masuk ke kas TBS sebesar US$ 123,6 juta. Hal ini memperkuat kondisi fundamental operasional Perseroan yang tetap stabil selama periode transisi.
Menurut Azis langkah transformasi TOBA patut diperhatikan oleh investor yang melihat sektor energi dengan lensa jangka panjang.
“TOBA sedang membangun ulang DNA bisnisnya. Divestasi PLTU, reinvestasi ke sektor pengelolaan limbah dan proyek hijau, serta neraca yang sehat adalah sinyal kuat bahwa mereka tidak hanya menyesuaikan diri dengan tren ESG, tapi juga menyusun ulang model bisnis yang lebih resilient,” ujar Azis.
Ia menambahkan bahwa meskipun laporan rugi bersih semester I terlihat besar, namun sebagian besar berasal dari one-off non-cash loss divestasi, yang justru berdampak positif terhadap kas perusahaan.
Selanjutnya: Prospek Tetap Menarik, Namun Potensi Kenaikan Harga Saham SSIA Terbatas
Menarik Dibaca: Master Bagasi Permudah Pembayaran Global Lewat Fitur Pilihan 23 Mata Uang Asing
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News