kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tekan pemakaian BBM, Pertamina kembangkan Vi-Gas


Senin, 01 September 2014 / 16:35 WIB
Tekan pemakaian BBM, Pertamina kembangkan Vi-Gas
ILUSTRASI. Reksadana pendapatan tetap masih atraktif sebagai instrumen investasi ke depan.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Untuk menekan melonjaknya pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM), PT Pertamina (Persero) saat ini ingin fokus mengembangkan produk Vi-Gas yang diklaim lebih ekonomis ketimbang menggunakan premium bersubsidi maupun pertamax.

Vice President LPG dan Gas Product Pertamina Gigih Wahyu mengatakan, produk Vi-Gas yang dijual Pertamina di SPBU memang dikhususkan untuk mendukung program konversi dari BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG). “Karena jika dilihat dari efisiensinya, BBG seperti Vi-Gas sangat cocok untuk mesin kendaraan pribadi yang tidak membutuhkan beban besar,” katanya kepada KONTAN, Senin (01/9).

Gigih mengklaim, menggunakan Vi-Gas akan lebih hemat ketimbang menggunakan BBM, baik yang bersubsidi maupun tidak. "Satu liter Vi-Gas seharga Rp.5.100, jauh lebih murah dibanding Premium atau Pertamax. Selain itu daya jangkaunya lebih jauh," klaimnya.

Saat ini, Vi-Gas sudah ada di 11 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umur (SPBU) di Jakarta dan tiga di Bali. Gigih bilang, Vi-Gas merupakan bahan bakar yang bersifat cair dan diambil dari sumur minyak layaknya bahan bakar LPG untuk rumah tangga. Pertamina menggunakan LPG ketimbang CNG atau LNG karena pertimbangan praktis dan lebih mudah diterima masyarakat.

"Biasanya kan CNG atau LNG untuk kendaraan besar sebab tangki konverternya butuh tempat yang lebih luas. Tidak cocok untuk mobil pribadi sebab pangsa pasar kita mobil pribadi," jelasnya.

Vi-Gas sendiri kata Gigih, memiliki kualitas di bawah CNG yang mengandung RON di atas 100 namun kualitasnya lebih tinggi di atas Premium dan Pertamax yang memiliki RON 98. Realitas ini akan memungkinkan VGas untuk digunakan pada mesin mobil yang diproduksi saat ini yang menuntut RON berkadar di atas 90. "Investasi Vi-Gas pun lebih murah karena tidak perlu menggunakan pipa. Distribusinya akan sama dengan produk bahan bakar minyak," pungkasnya.

Ia berharap kepada Pemerintah, agar pemakaian BBM subsidi berkurang, pemerintah harus menerapkan kepada transportasi khususnya mobil untuk menggunakan konverter kit guna mendukung pemakaian Vi-Gas. “Paling tidak mobil keluaran baru sudah harus terpasang konverter kit, pastinya mobil tersebut akan menggunakan Vi-Gas,” tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×