Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tarif listrik yang saban tahun terus naik, membuat pebisnis hotel pusing bukan kepalang. Pasalnya, pemakaian listrik ini punya porsi biaya operasional yang cukup besar yakni sekitar 20%.
Agar biaya operational tidak terus membengkak, PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) pun akhirnya memutuskan menggandeng mitra agar pemakaian listrik lebih efisien.
Direktur Utama Sahid Hariyadi B. Sukamdani menuturkan mitra yang digandengnya ini bakal berinvestasi memasang peralatan penghematan listrik sebesar Rp 20 miliar.
"Kami gandeng pihak ketiga untuk menekan biaya. Mereka investasi selama empat tahun di sini, selama empat tahun itu skema bisnisnya revenue sharing," jelas Hariyadi selepas paparan publik, Rabu (21/5).
Namun, Hariyadi enggan mengungkap detail bagaimana skema bisnisnya ini dan siapa perusahaan penghemat listrik yang digandengnya itu. Yang jelas, kata dia, penghematan ini sudah bisa dirasakan.
"Ini tahun pertama, penghematan (efisiensi) mungkin bisa 10%. Sebetulnya, penghematan tergantung dari kenaikan tarif listriknya. Tapi, yang jelas di tahun keempat ketika kami benar-benar operasi sendiri, penghematan bakal sangat terasa manfaatnya," terangnya.
Asal tahu saja, tahun ini pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan tarif listrik industri setiap dua bulan sekali mulai 1 Mei 2014. Sehingga pada 1 Mei, 1 Juli, 1 September dan 1 November 2014, tarif listrik industri bakal semakin memberatkan biaya operasional pelaku industri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News