Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) kembali membawa berkah bagi perakit ponsel lokal. Salah satunya PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. Emiten saham berkode TELE di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut akan memproduksi BlackBerry sekaligus memasarkannya.
Untuk memproduksi ponsel BlackBerry, Tiphone mendirikan perusahaan patungan (joint venture) dan meneken kerjasama lisensi software BlackBerry 10 dengan Blackberry Limited. Perusahaan itu bernama PT BB Merah Putih.
"Pembentukan joint venture untuk mendukung regulasi pemerintah Indonesia yang mempromosikan pengembangan manufaktur produk lokal," kata Ralph Phini, Chief Operating Officer dan General Manager for Device Blackberry Limited kepada KONTAN, Kamis (29/9).
Dengan mendirikan perusahaan patungan, maka produk BlackBerry akan dirakit di Indonesia. "Kami akan menyediakan software untuk masuk ke dalam produk (perangkat BlackBerry). Jadi akan secara penuh mematuhi aturan lokal konten," tegas Phini.
Sekadar informasi, produsen yang dulu bernama Research ini Motion (RIM) ini tertarik merakit ponsel di Indonesia, setelah melihat potensi pasar yang besar. "Indonesia secara historis merupakan pasar terbesar dan penting bagi kami. Kami memiliki strong presence di Indonesia," tandas Phini.
Tidak sekadar memproduksi BlackBerry, Tiphone nantinya mengemban tugas sebagai distributor resmi BlackBerry. "Tiphone akan menjadi distributor kami di pasar Indonesia," ujar Phini.
Meski demikian, BlackBerry mengaku tidak memiliki saham dalam PT BB Merah Putih. Perusahaan patungan tersebut hanya menjadi pihak ketiga bagi BlackBerry. "Kami tidak memiliki saham dalam perusahaan patungan tersebut. Kami hanya memberikan lisensi brand BlackBerry dan software kami kepada BB Merah Putih," jelas Phini.
Sayang, Phini tidak bisa mengungkapkan detail rencana produksi BlackBerry di Indonesia. Dia menandaskan, soal produksi merupakan urusan dari Tiphone.
60 juta user BBM
Dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa di Indonesia, BlackBerry terbilang sebagai gadget atau aplikasi software yang akrab di Indonesia. Hingga saat ini, pelanggan BlackBerry Messenger (BBM) di Indonesia mencapai 60 juta orang. "Kami ingin pasar BlackBerry ini semakin membesar," jelas Phini.
Tan Lie Pin, Chief Executive Officer (CEO) PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk menyatakan, kerjasama BlackBerry dengan Tiphone merupakan kerja sama strategi bagi mereka. "BlackBerry adalah merek yang dipercaya dan dihormati di Indonesia, dan kemitraan ini memungkinkan kami memberikan pengalaman seluler yang diharapkan pelanggan kami," kata Tan dalam keterangan resminya kepada KONTAN, Rabu (28/9).
Selain memproduksi Blackberry, TELE sebelumnya telah merakit ponsel merek global, seperti LG dan Asus di Indonesia. Kapan BlackBerry rasa lokal diproduksi dan dipasarkan Tiphone? Kita tunggu saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News