Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk ingin menggenjot kinerja lewat penjualan handset. Emiten berkode saham TELE ini berniat mengakuisisi dua perusahaan distributor telepon seluler di segmen pasar high end.
Tiphone Mobile siap mengakuisisi dua perusahaan distributor ponsel, yakni distributor ponsel produk Apple dan distributor Samsung. Manajemen TELE menyatakan telah merampungkan akuisisi distributor iPhone dan iPad, yaitu PT Mitra Telekomunikasi Selular.
Transaksi akuisisi ini akan diumumkan ke publik pada akhir bulan ini atau awal bulan depan. "Sedangkan akuisisi distributor ponsel Samsung ditargetkan pada kuartal kedua tahun ini," ungkap Investor Relations Tiphone Mobile Indonesia, Eddy Tjandra, ke KONTAN, Kamis (4/4).
Namun Eddy masih enggan menyebutkan berapa nilai investasi untuk mencaplok dua perusahaan distributor ponsel tersebut. Yang jelas, pada akhir tahun lalu, Tiphone telah mengantongi fasilitas pinjaman dari sindikasi perbankan nasional sebesar Rp 500 miliar. Nah, uang pinjaman itu akan digunakan untuk proses akuisisi distributor ponsel.
Tiphone Mobile perlu mengambilalih dua distributor ponsel karena ingin memperbesar kontribusi pendapatan dari penjualan handset. Emiten ini menargetkan penjualan handset menyumbang 30% total pendapatan konsolidasi di tahun ini. Pada tahun lalu, penjualan handset baru berkontribusi sebesar 10% dari total pendapatan.
Margin penjualan handset dinilai lebih tebal dibandingkan penjualan voucer ponsel. Dari sisi pendapatan, kata Eddy, mungkin kontribusinya relatif kecil. Namun untuk laba bersih, margin penjualan iPhone dan Samsung lebih tinggi daripada penjualan vocer. "Akuisisi ini untuk mempertebal margin kami secara rata-rata,” papar dia.
Sebelumnya, Tiphone Mobile pernah mengungkapkan, tahun ini mereka juga akan mengakuisisi satu distributor vocer Telkomsel. Namun, Eddy mengungkapkan bahwa rencana tersebut kemungkinan bakal tertunda.
Pasalnya, Tiphone Mobile masih perlu bernegosiasi lebih lanjut dengan pihak terkait. "Saya belum bisa pastikan kapan akan terealisasi. Masih kami pelajari," ungkap Eddy.
Sepanjang tahun lalu, Tiphone Mobile mengandalkan penjualan voucer prabayar seluler dengan kontribusi sebesar 90% dari total pendapatan yang sebesar Rp 8,19 triliun. Sedang penjualan ponsel, layanan purna jual dan pengembangan konten hanya berkontribusi 10% dari total penjualan.
Tiphone Mobile merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk operator seluler. Perusahaan ini memiliki lini bisnis distribusi vocer prabayar untuk Telkomsel, Telkom Flexi, dan XL. Tiphone Mobile pun menggandeng reseller untuk menjual beberapa merek ponsel, seperti Blackberry, HTC, Samsung, LG, Nokia, dan merek sendiri Tiphone.
Emiten ini juga memiliki unit usaha yang bergerak di bidang layanan purna jual (after sales service) dan pengembangan konten. Selama ini, pangsa pasar ponsel yang dijual TMI didominasi untuk segmen menengah ke bawah (feature phone). Porsi penjualannya mencapai 80%. Sedangkan, sisanya dari penjualan smartphone.
Manajemen Tiphone Mobile menargetkan pendapatan sepanjang tahun ini mencapai Rp 13 triliun, tumbuh 58,73% dibandingkan pendapatan tahun lalu. Adapun laba bersih tahun ini diprediksi naik 59,63% menjadi Rp 325 miliar.
Hingga akhir tahun lalu, Tiphone Mobile Indonesia memiliki 175.000 reseller yang aktif dan tersebar mulai dari Sumatra Utara, Batam, Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Ambon, hingga Papua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News