kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) fokus genjot bisnis digital dan konektivitas


Jumat, 03 Juli 2020 / 20:23 WIB
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) fokus genjot bisnis digital dan konektivitas
ILUSTRASI. Di tengah kondisi industri yang disruptive, penuh tantangan dan persaingan yang ketat, serta pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi kuarta


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) saat ini tengah fokus menggenjot bisnis digital, disisi lain, TLKM juga memastikan bakal tetap fokus pada bisnis konektivitas karena industri digital dan konektivitas merupakan satu ekosistem yang besar dan berubah dengan sangat cepat sehingga perusahaan tak bisa berdiam diri.

Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengatakan, akses internet adalah kunci, maka dari itu Telkom tak akan meninggalkan bisnis konektivitas. Apalagi menurutnya konektivitas digital memiliki kontribusi yang sangat kuat.

"Karena konektivitas digital jadi semacam hak asasi, ke depan sesuatu yang kami harapkan jadi kebutuhan," jelas Fajrin kepada kontan.co.id, Jumat (03/7)

Baca Juga: Terdampak corona, ini perkiraan Bank Mandiri terkait pertumbuhan kredit tahun ini

Menurut fajrin, Telkom mungkin memiliki kelebihan pengalaman di bidang konektivitas, tetapi belum tentu sama kuatnya di bidang lain. Pasalnya, Ia menilai bahwa digital connectivity, digital platform, dan digital service memiliki karakteristik masing-masing sehingga perlu terus berkembang untuk dapat terus ke arah yang lebih baik.

"Itulah kenapa saat ini kami sama-sama belajar juga, bagaimana memanfaatkan hal ini untuk menuju ke arah yang lebih atas lagi. Dengan tidak meninggalkan konektivitas digital, tetapi ekspansi ke arah digital services," ujar Fajrin.

Selain itu, TLKM juga tengah menyiapkan dana untuk obligasi dan surat utang jangka menengah perseroan yang akan jatuh tempo pada semester II/2020.

Baca Juga: Permintaan kredit korporasi BCA mulai meningkat

Fajrin mengatakan, telah mempersiapkan dana internal untuk melunasi obligasi dan MTN yang akan jatuh tempo. Pihaknya mengklaim likuiditas TLKM tetap baik.

“Memang ada sedikit pengaruh akibat pandemi covid-19, khususnya di segmen enterprise. Namun, segmen lain yaitu mobile seluler dan consumer masih tetap baik,” jelasnya.

Perlu diketahui, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B dengan jumlah pokok Rp1,99 triliun akan jatuh tempo pada 6 Juli 2020.

Selanjutnya, perseroan juga memiliki total dua surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) yang akan jatuh tempo total Rp496 miliar September 2020.

TLKM membukukan kinerja yang kurang bersinar pada Q1/2020. Pendapatan dan laba TLKM terpantau menyusut.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang ada dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, emiten bersandi TLKM ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 34,19 triliun sepanjang kuartal I/2020.

Perolehan tersebut menyusut 1,85% dibandingkan pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 34,84 triliun.

Secara rincian, kontribusi terbesar masih datang dari segmen data, internet, dan jasa teknologi informatika yang pendapatan konsolidasi tercatat sebesar Rp 19,20 triliun, naik 3,69% dibandingkan Q1/2019.

Dari segmen terbesar lainnya yakni pendapatan Indihome terpantau naik 19,68%, dari yang semula Rp 4,24 triliun menjadi Rp 5,68 triliun. Sebaliknya, dari segmen telepon, pendapatan konsolidasian perseroan susut 19,77% dari yang semula Rp 7,08 triliun menjadi Rp 5,68 triliun.

Seiring dengan hal tersebut, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik perseroan juga menurun. Per Q1/2020, TLKM membukukan laba Rp 5,82 triliun, turun 5,82% dari laba Q1/2019 yang sebesar Rp 6,22 triliun.

Pencapaian pendapatan Telkom dikontribusi oleh Digital Business Telkomsel dan fixed broadband IndiHome sebagai mesin pertumbuhan perseroan yang mencatatkan pertumbuhan masing-masing 16,3% dan 19,7% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kedua lini bisnis ini diharapkan menjadi andalan bagi pertumbuhan bisnis perusahaan di masa depan.

Pada segmen Mobile, Telkom melalui entitas anak Telkomsel, menunjukkan kinerja digital business yang semakin baik dengan pendapatan sebesar Rp 15,83 triliun yang didorong oleh pendapatan Data dan Digital Services, dengan total kontribusi sebesar 70,6% dari total pendapatan Telkomsel atau meningkat dari kontribusi sebesar 61,4% di tahun lalu.

Baca Juga: IHSG menguat, 10 saham ini paling banyak dikoleksi asing, Jumat (3/7)

Hal ini tidak lepas dari besarnya basis pelanggan sebesar 162,6 juta pelanggan, dengan pengguna mobile data tercatat sebanyak 105,1 juta pelanggan. Rerata konsumsi layanan data juga meningkat signifikan 42,4% menjadi 6.533 MB per pelanggan, sehingga lalu lintas data juga terus meningkat 41,7% menjadi 1.996.842 Terabyte.

Dengan pertumbuhan trafik data yang demikian pesatnya, selama tiga bulan pertama di tahun 2020, Telkomsel telah membangun lebih dari 7.088 Base Transceiver Station (BTS) yang seluruhnya berbasis 4G.

Hingga saat ini, Telkomsel telah memiliki total BTS sebanyak 219.323 unit dengan BTS 3G dan 4G/LTE mencapai lebih dari 169 ribu unit atau 77,1% dari total keseluruhan.

Layanan fixed broadband IndiHome terus mempertahankan kinerja yang semakin kuat dengan pendapatan sebesar Rp 5,1 triliun. Jumlah pelanggan IndiHome pada kuartal pertama 2020 pun tumbuh 31,4% YoY menjadi 7,3 juta pelanggan.

Fajrin menjelaskan, sebagai upaya mempertahankan posisinya sebagai market leader, IndiHome telah mengeluarkan paket yang lebih terjangkau (affordable) untuk menyasar segmen pelanggan yang lebih luas lagi guna meningkatkan penetrasi fixed broadband di Indonesia. Di samping itu, IndiHome juga terus berupaya untuk menambah layanan digital serta konten-konten yang menarik.

Selanjutnya, segmen Wholesale & International Business menunjukkan kinerja yang baik, dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,36 triliun atau tumbuh 15,1% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: IHSG menguat 0,49% ke 4.991 pada akhir perdagangan sesi I hari ini, asing borong BBCA

Sedangkan untuk segmen Enterprise, hingga saat ini Perseroan tetap menjalankan kebijakan bisnis dengan berfokus pada pembenahan secara fundamental yang diikuti perbaikan lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi dengan capaian pendapatan Rp 4,3 triliun.

Pihaknya juga memprioritaskan lini bisnis yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik, disertai upaya-upaya untuk memperoleh pendapatan yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan margin profitabilitas dan menjaga pertumbuhan kinerja Perseroan yang sustainable ke depan.

"Pada dasarnya Telkom memiliki portfolio bisnis yang beragam, sehingga tidak terlalu bergantung pada salah satu segmen bisnis. Jika terjadi pelemahan di salah satu segmen, maka akan diimbangi dengan pertumbuhan di segmen lainnya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×