kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Telkom incar Rp 30 triliun dari segmen high end


Jumat, 24 Juni 2016 / 23:24 WIB
Telkom incar Rp 30 triliun dari segmen high end


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membidik segmen high end market yang yang dikelola Enterprise Customer Facing Unit (CFU) dan menyedot 3 Tbps bandwidth hingga akhir 2016.

“Hingga semester I 2016 sudah sekitar 2 Tbps bandwidth yang disediakan terpakai oleh high end market. Sedangkan uang di tangan untuk semua layanan di segmen high end market sekitar Rp 15 triliun,” kata Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin, Jumat (24/6).

High End Market terdiri dari segmen Enterprise, Government, dan SME. Telkom menggarap segmen ini dengan melakukan transformasi mengadopsi pola parenting strategi terhadap anak perusahaannya melalui implementasi organisasi berbasis Enterprise Customer Facing Unit (CFU).

Diungkapkannya, pencapaian Bandwidth in Service (BIS) di segmen High End Market Telkom sebesar 2 Tbps hingga semester I 2016 dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori.

Pertama, dari utilization dimana penggunaan BIS berdasarkan produk yakni DataCom dan Internet. Sampai pertengahan Juni ini layanan Internet menjadi kontributor terbesar dengan 66% dari Bandwidth in Service terdiri dari Astinet, IP Transit, dan High Speed Internet. DataComm yang terdiri dari VPN IP, Metro menyumbang sekitar 34%. Kedua dari sisi lokasi pasar Jawa dan luar Jawa.

Sampai pertengahan Juni ini, pelanggan yang berlokasi di Jawa masih mendominasi dengan 71%. Adapun pelanggan yang berlokasi di luar Jawa berkontribusi 29%.

“Pelanggan di luar Jawa mulai tumbuh berkat konsistensi Telkom membangun jaringan backbone, backhaul, dan akses. Selain itu kami juga terus edukasi pasar tentang manfaat dari adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi,” katanya.

Sementara kategori terakhir dari Segmentasi dimana pengguna BIS berdasarkan tiga segmen besar yaitu Trading, Service, dan Manufacturing. Sampai pertengahan Juni ini, Segmen Service menjadi kontributor terbesar dengan 57%. Segmen Trading menempati peringkat ke 2 dengan 25%. Adapun segmen Manufacturing berkontribusi 18%.

“Kami di CFU enterprise tahun ini mengejar The Miracle 3 yakni 3 Tbps di bandwidth, Rp 30-an triliun di revenue, dan triple number di EBITDA. Di segmen High end Market ini butuh pemain dengan karakter marathon bukan sprinter. Nafasnya kudu panjang karena investasi besar dan edukasi harus rajin,” ujarnya.

Dalam riset yang dilakukan AT. Kearney, diprediksi tahun ini pertumbuhan di segmen High End Market mencapai 15%. Dalam kajian lembaga ini, pasar IT Services di Indonesia selama lima tahun ke depan menunjukkan tren bisnis positif dengan pertumbuhan rata-rata 19%. Potensi pertumbuhan terbesar pasar IT Services ada pada portofolio Payment yang tumbuh 35%, Data Center tumbuh 29%, Sistem Integrasi tumbuh 23%, dan Cloud & IT Outsourcing tumbuh 21%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×