Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Uji Agung Santosa
MEDAN. PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) mentargetkan 55 juta pelanggan telepon pintar alias smartphone pada tahun ini. Hingga akhir Februari 2015, anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk itu telah mendekap 39 juta pelanggan smartphone. Jadi Telkomsel harus mengejar 16 juta pelanggan lagi sampai akhir 2015.
Rencana Telkomsel adalah mengubah pelanggan telepon fitur miliknya menjadi pelanggan smartphone. Saat ini perusahaan pelat merah tersebut masih memiliki 77 juta pelanggan telepon fitur.
Demi memuluskan rencana, hari ini Telkomsel meneken kerjasama dengan 30 mitra bisnis yang terdiri dari vendor ponsel dan perusahaan distribusi ponsel. Antara lain Samsung, BlackBerry, Nokia, Apple, Evercoss, PT Trikomsel Oke Tbk, PT Erajaya Swasembada Tbk dan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. Model kerjasamanya adalah menggelar program bundling ponsel dengan layanan Telkomsel.
Kerjasama bersama 30 mitra bisnis itu hanya mencakup enam kota. Enam kota itu adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan dan Makassar. "Karena ini adalah enam kota utama dimana pelanggan ngumpulnya di enam kota itu," ujar Vice President and Broadband Marketing PT Telekomunikasi Seluler Ririn Widaryani, Sabtu (11/4).
Di enam kota tersebut, Telkomsel ingin mengubah tiga juta pelanggan telepon fiturnya menjadi pelanggan smartphone. Target perusahaan itu, sebelum Lebaran atau Juni sudah tercapai. Sayang Rini enggan membeberkan nilai investasi yang Telkomsel kumpulkan untuk menggelar program bundling itu.
Yang pasti ini bukan program bundling pertama yang Telkomsel gelar. Sebelumnya, pada Desember 2014, perusahaan itu menggelar program Telkomsel Android United. Namun, program itu khusus menyasar pengguna smartphone dengan sistem operasi Android saja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News