Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di era digital efisiensi dan otomatisasi menjadi faktor kunci. Maka, Telkomsel meluncurkan solusi meluncurkan layanan internet of things (IoT) bernama Energy Visibility Solution (Envion).
Ini adalah solusi berbasis artificial intelligence (AI) untuk otomasi dan optimasi sistem manajemen energi bagi segmen korporasi. Telkomsel IoT Envion dapat memberikan peringatan serta memiliki fungsi sistem mitigasi. Sehingga konsumsi energi tetap dapat dioptimalkan apabila terjadi kerusakan pada genset atau cadangan baterai.
Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam mengatakan, Telkomsel IoT Envion sebagai solusi digital masa depan terbaru bagi perusahaan yang memiliki ketergantungan akan pasokan listrik sebagai sumber energi. Telkomsel IoT Envion dilengkapi fitur yang secara otomatis dapat memantau konsumsi energi.
Tahap awal, implementasi layanan solusi Telkomsel IoT Envion akan mendukung Telkominfra dalam mengoptimalkan teknologi digital. “Terobosan ini sekaligus melengkapi portfolio Telkomsel IoT dalam mendorong otomasi menyeluruh di sektor industri,” kata Hendri, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (13/8).
Direktur Utama Telkominfra, Bastian Sembiring mengungkapkan, Telkomsel menghadirkan Battery Monitoring System (BMS) untuk mendukung kebutuhan data center Telkominfra. Keberlangsungannya sangat bergantung pada ketersediaan dan stabilitas energi listrik.
BMS merupakan sistem yang dapat memperlihatkan kondisi cadangan baterai data center Telkominfra secara realtime hingga memberikan laporan secara aktual berdasarkan analisis data secara akurat. Beragam fitur memberi peringatan dan mengoptimalkan sistem cadangan baterai apabila terdapat gangguan pada sistem tenaga listrik yang mengancam data center.
Teknologi IoT Envion juga dapat dimanfaatkan beragam jenis sektor. Mulai dari operator telekomunikasi, industrial park dan manufaktur, tower provider, bank, keuangan, ritel hingga penyedia data center yang sangat bergantung pada pasokan listrik. Sehingga berpotensi besar mengalami kerugian apabila terjadi insiden pada suplai energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
