Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kendati PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mulai memfokuskan diri pada pertumbuhan digital, namun anak usaha Telkom, yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) tetap mempertahankan bisnis pesan singkat (SMS) dan percakapan telepon (voice).
Pasalnya, bagi Telkomesel, fitur SMS dan percakapan tetap menjadi faktor utama kepuasan pelanggan.
"Bila pertumbuhan SMS dan voice melambat, kami akan tetap menjaga layanannya. Sebab, dari hasil survei AC Nielsen, kepuasan pelanggan tertinggi dari SMS dan Voice,” kata Sukardi Silalahi, Heardof Network Telkomsel di Kota Kasablanka di Jakarta, Selasa (15/3).
"Kalau tidak kami tingkatkan layanannya, pelanggan bukan meninggalkan voice tapi meninggalkan Telkomsel," sambung Sukardi.
Pertumbuhan pendapatam dari SMS dan voice mulai dilampaui pendapatan dari data. Maka dari itu pemerintah mulai mengalihkan strategi.
"Strategi yang fokus pada pertumbuhan digital dilakukan karena perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih condong pada komunikasi digital. Hal ini terlihat dari pertumbuhan pendapatan data dan internet maupun jumlah penggunanya," kata Arif Prabowo, Vice President Corporate Communication PT Telkom Tbk kepada KONTAN.
Arif mengatakan, hal ini merupakan strategi jangka panjang Telkom Group menuju Digital Company. "Walaupun dari sisi pendapatan voice dan SMS Telkom Group masih ada peningkatan," kata dia.
Sebagai informasi, pendapatan SMS Telkom Group di tahun 2015 sebesar Rp. 15,1 triliun, naik 7,8% dari tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan voice Telkom Group (seluler dan fixed) di tahun 2015 sebesar Rp.45,1 triliun, tumbuh 5,6% dari tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News