kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Telur ayam ras Indonesia lebih mahal daripada di Malaysia, ini kata Kemtan


Sabtu, 24 November 2018 / 19:00 WIB
Telur ayam ras Indonesia lebih mahal daripada di Malaysia, ini kata Kemtan
ILUSTRASI. Produksi telur ayam


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Baru-baru ini diberitakan bahwa telur ayam ras di Indonesia jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan harga telur ayam ras di negara tetangga, yaitu Malaysia. Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita, hal tersebut tidak benar adanya.

Berdasarkan data Laporan Harga Harian di tingkat produsen dari Lembaga Otoritas yang mengatur Pemasaran produk Hasil Pertanian di Malaysia melalui situs resmi Federal Agricultural Marketing Authority (FAMA) terlihat bahwa harga rata-rata telur ayam ras per tanggal 22 November 2018, untuk tingkat peternak RM (Ringgit Malaysia) 38 per 100 butir telur.

Harga tersebut dengan asumsi 1 kg telur sebanyak 17 butir, maka rata-rata senilai Rp 22.513 per kg. Sedangkan untuk tingkat konsumen, FAMA menginformasikan harga per butir telur seharga RM 0,43 setara dengan Rp 25.475 per kg.

"Hal ini menggambarkan bahwa jika dibandingkan dengan harga telur ayam ras di negara tetangga seperti Malaysia, sesungguhnya harga komoditas telur tidak berbeda jauh dengan harga telur di Indonesia," kata Ketut melalui pesan tertulis, Sabtu (24/11).

Menurut Ketut, laporan dari Petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) di daerah tercatat di Minggu ke-II November 2018 harga telur di Indonesia rata-rata berada di kasaran Rp 19.209 per kg. Dimana terjadi kenaikan sebanyak 1,58% dibandingkan dengan rata-rata Minggu ke-II bulan sebelumnya yaitu harga Rp 18.909 per kg.

"Harga ini sudah sesuai dengan harga acuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah," kata Ketut.

Ia katakan, bahwa Harga Acuan Pembelian di tingkat Petani yang diatur oleh Kementerian Perdagangan melalui Permendag No 96 tahun 2018, yaitu dengan kisaran Rp 18.000 per kg sampai Rp 20.000 per kg.

"Selama satu bulan ini harga telur di tingkat peternak di 14 wilayah Provinsi sudah mulai merangkak naik setelah sebelumnya mengalami kondisi rendahnya rata-rata harga pada bulan Oktober di tingkat produsen sebesar Rp 18.909 dan tingkat konsumen Rp. 22.040,” ujarnya.

Berdasarkan hasil monitoring harga dari petugas Pelayanan Informasi Pasar (PIP) pada tanggal 23 November 2018 rata-rata harga telur ayam ras di tingkat peternak sudah mencapai Rp 19.963 kg. Sedangkan pada tingkat konsumen hasil pencatatan dari Situs PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) Bank Indonesia tercatat per tanggal 23 November 2018 harga telur sebesar Rp 23.150 per kg.

"Ini dapat kita simpulkan bahwa harga telur ayam ras di Indonesia baik di tingkat peternak maupun di pasar-pasar konsumen masih sedikit di bawah harga di pasar Malaysia," ungkapnya.

Menurut Fini Mufiani selaku Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan mengatakan, berdasarkan pantauan harga dari para petugas PIP, secara detil harga di 3 sentra utama telur pada tanggal 23 November tercatat di tingkat peternak, harga rata-rata di Provinsi Jawa Barat Rp 20.190 per kg, Jawa Tengah Rp 19.760 kg dan Jjawa Timur Rp 19.360 per kg.

“Sedangkan harga rata-rata pada tingkat konsumen di Provinsi Jawa Barat Rp 22.650 per kg lebih rendah dari harga acuan, Jawa Tengah Rp 22.177 per kg lebih rendah dari harga acuan, dan Jawa Timur Rp 21.667 per kg atau masih lebih rendah dari harga acuan,” kata Fini.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×