kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tembus 51,8 juta ton, produksi minyak sawit Indonesia tumbuh 9% di tahun 2019


Senin, 03 Februari 2020 / 16:49 WIB
Tembus 51,8 juta ton, produksi minyak sawit Indonesia tumbuh 9% di tahun 2019
ILUSTRASI. Panen tandan buah segar kelapa sawit di Bogor, Jumat (14/6). Gapki mencatat, produksi minyak sawit Indonesia tumbuh 9% atau dari 47,43 juta ton di 2018 menjadi 51,8 juta ton. KONTAN/Baihaki/14/6/2019


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat, produksi minyak sawit Indonesia tumbuh sekitar 9% dari tahun 2018 atau dari 47,43 juta ton di 2018 menjadi 51,8 juta ton.

Bila dirinci, produksi tersebut terbagi atas crude palm oil (CPO) sebesar 47,18 juta ton dan palm kernel oil sebesar 4,6 juta ton. 

Baca Juga: Sampoerna Agro (SGRO) fokus perkuat bisnis di sektor hulu pada tahun ini

Angka tersebut masing-masing mencatat kenaikan dari 2018, dimana produksi CPO di 2018 mencapai 43,1 juta ton dan PKO sebesar 4,28 juta ton.

Meski meningkat, Ketua Umum Gapki Joko Supriyono mengatakan, kenaikan produksi ini tidak seperti tren 3 hingga 4 tahun terakhir. Pasalnya, dari data Gapki, produksi sawit di 2016 mengalami sedikit penurunan dibandingkan 2015 lantaran terjadi musim kering di 2015. 

Produksi minyak sawit di 2017 pun meningkat hingga 7 juta ton dibandingkan 2016. Menurut Joko, kenaikan di 2017 ini untuk mengkompensasi penurunan produksi di 2016.

Produksi sawit di 2018 pun dianggap normal karena kenaikannya mencapai 5 juta ton dibandingkan 2017. 

Baca Juga: Ini saham emiten CPO pilihan analis

"Nah [produksi] dari 2018 ke 2019 itu seharusnya tanda-tandanya normal. Hanya karena kemarin ada musim kemarau yang panjang, jadi kenaikan 4 juta ton itu di bawah normal," ujar Joko, Senin (3/2).



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×