Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
Ia memastikan, pada tahun ini pihaknya masih mengharapkan kontribusi dari sejumlah Blok termasuk Blok ONWJ seiring sejumlah rencana pengeboran.
Dalam catatan Kontan, berencana mengebor enam sumur eksplorasi pada tahun ini. Direktur Eksplorasi PHE Abdul Mutalib Masdar bilang, ketersediaan rig yang kerap jadi hambatan dalam upaya pengeboran telah diatasi.
Baca Juga: Pemerintah targetkan tahun 2030 lifting minyak bumi kembali 1 juta barel per hari
"Kemarin cuma kendala karena rig-nya saja. Kalau yang di Blok Nunukan sekarang sudah finish, sudah ada (rig). Tinggal proses izinnya saja. Kalau di Blok NSO sedang pengadaan rig-nya," kata dia di Gedung DPR RI, Februari lalu.
Abdul melanjutkan, pengeboran rencananya dilakukan pada dua sumur Blok North Sumatera Offshore (NSO) pada pertengahan tahun ini, dua sumur di Blok Nunukan pada Maret mendatang, dan satu sumur di Blok Angursi serta satu sumur di Blok Oses.
Selain itu, menargetkan produksi siap jual (lifting) migas sebesar 181.510 barel setara minyak per hari (BOEPD), naik dibandingkan target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 yang hanya sebesar 175.674 BOEPD.
Baca Juga: Tarif listrik tak jadi naik, bagaimana dampaknya terhadap ASII dan SRIL?
Target lifting migas PHE 2020 mencakup lifting minyak sebesar 83.100 barel minyak per hari (BOPD) dan penjualan gas sebesar 570,11 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara pada RKAP 2019, lifting minyak sebesar 76.971 BOPD dan gas 572 MMSCFD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News