Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto
Dihubungi terpisah, Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi mengatakan bahwa kini pusat perbelanjaan sedang bertransformasi dari sekadar tempat belanja menjadi tempat experience atau tempat mengalami.
Menurut Harun, apabila Pusat Perbelanjaan hanya sekadar tempat membeli barang, maka sudah akan ditinggalkan. Sebab, barang yang standard tentu bisa didapatkan via online. Namun untuk barang yang tidak standard, cukup memerlukan touch and feel yang perlu di lokasi.
“Nah kalau makan kan experience. Kita bisa makan di rumah dan memesan online tetapi experience-nya berbeda. Hal itu yg membedakan,” kata Harun.
Harun mengungkapkan, saat ini komposisi penyewa di pusat perbelanjaan yang dikelola oleh CTRA, masih cukup berimbang. Hal itu tergantung situasi seperti venue olahraga yang lagi banyak dikunjungi, kemudian venue rekreasi, venue makan, dan lain-lain. Komposisi penyewa tersebut juga dipengaruhi dari konsep dan luasan mal yang dikembangkan.
Baca Juga: Metropolitan Kentjana (MKPI) Bakal Kembangkan Pondok Indah Residence 2
Senada, Sekretaris Perusahaan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) Jemmy Kusnadi mengamini bahwa saat ini banyak tenant makanan dan minuman yang bermunculan. Menurutnya, tenant makanan dan minuman sulit digantikan karena dalam kesempatan tersebut ada momen berkumpul bersama keluarga.
“Memang tenant F&B saat ini menjadi pendorong traffic pelanggan mal kami. Karena pelanggan ingin menikmati kembali makan dan berkumpul bersama keluarga dan teman-teman setelah sekian lama dibatasi oleh karena pandemi,” ucap Jemmy.
Jemmy berujar, saat ini komposisi tenant makanan dan minuman di Mal yang dikelola oleh SMRA masih seimbang dengan tenant fesyen dan tenant lainnya.
Adapun SMRA dijadwalkan akan menambah jumlah pengoperasian Mal yang dimiliki yaitu Summarecon Mall Bandung dan Summarecon Vilagio Jakarta Luxury Outlet pada kuartal IV-2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News