kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tepis dugaan kartel, XL fokus garap bisnis


Selasa, 11 Oktober 2016 / 15:51 WIB
Tepis dugaan kartel, XL fokus garap bisnis


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA.  PT XL Axiata Tbk (EXCL) tak ingin memperlebar pro kontra dugaan kartel, sebagai imbas pembentukan PT One Indonesia Synergy. Ini adalah perusahaan joint venture XL Axiata dengan PT Indosat Tbk. Saat ini, XL menandaskan, tetap fokus menjalankan aksi bisnisnya.

Vice President Corporate Comunnication XL Turina Farouk menyatakan, pihak Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sudah memanggil XL, Selasa (4/10). Namun XL belum mengetahui pemanggilan itu terkait masalah apa.

"Kami minta penjadwalan ulang. Kalau KPPU memanggil, seharusnya kami memberikan pernyataan sesuai yang ditanyakan KPPU," ujar Turin pada KONTAN, Senin (10/10).

General Manager Corporate Communication PT XL Axiata Tri Wahyuningsih menjelaskan, One Indonesia Synergi bergerak di bidang konsultasi kolaborasi jaringan di masa mendatang. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang konsultasi dan manajemen fasilitas komputer dalam penyelenggaraan telekomunikasi, termasuk base transceiver station (BTS) dan base station control (BSC).

Apabila network sharing bisa optimal, maka bisa membawa efisiensi antara 40%-50%. "Cost efficiency yang didapatkan itu apabila XL & Indosat bisa melakukan network sharing secara optimal. Itu jika aturan network sharing  berlaku," ujar Ayu.

David Arcelus Oses, Chief of Prepaid Business Officer XL menyatakan, jaringan XL berada di 89 kota di Indonesia. Di seluruh kota tersebut selalu ada modernisasi atau teknologi baru.

Pada pertengahan bulan ini, XL akan meluncurkan layanan mobile broadband,  layanan ini menggunakan perangkat router atau  Modem WiFi (MiFi) untuk membagi koneksi internet 4G secara Wifi ke 10 sampai 32 smartphone atau laptop. Ia optimistis layanan tersebut akan diterima pasar dengan baik. "Di mobile broadband XL kita menargetkan sampai akhir tahun depan bisa terjual dua juta perangkat," ujar David.

Tahun ini, perusahaan ini berinvestasi Rp 7 triliun. Investasi itu bukan untuk menambah tower jaringan, tapi untuk ekspansi berupa belanja modal untuk jaringan 4G.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×