Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) memproyeksikan adanya penurunan omzet di akhir tahun 2020 akibat pandemi COVID-19 jika dibandingkan dengan tahun 2019.
Benita Sofia, Corporate Communication BUVA, tidak menyebutkan detail proyeksi penurunan omzet. Namun pihaknya menjelaskan dari sisi tingkat penurunan forecast occupancy, tahun 2020 diperkirakan hanya terjadi sebesar 30%, atau turun sekitar 40% lebih dari angka tahun 2019 sebesar 56%.
Baca Juga: Bukit Uluwatu (BUVA) mengaku pendapatan susut 90% pada kuartal 1 2020
"Sementara untuk keuntungan bersih tahun 2020 secara keseluruhan diperkirakan turun signifikan dengan adanya penurunan tingkat hunian (occupancy) yang menyebabkan penurunan pendapatan kotor sebesar 40%," lanjutnya saat dihubungi Kontan, Jumat (19/6).
Ia melanjutkan, biaya tetap seperti gaji karyawan, masih terus dikeluarkan walau sudah ada pelaksanaan penghematan dengan cuti tanpa dibayar. Manajemen BUVA telah mengambil langkah penghematan di segala bidang guna kelangsungan usaha dan mitigasi penurunan laba operasional.
Beberapa hal yang dilakukan adalah, menggiatkan marketing dan promosi (termasuk melalui digital marketing) dengan fokus pada negara-negara Australia, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, dan negara Asia lainnya, serta turis domestik. "Kami juga mempekerjakan karyawan seefisien mungkin dan dengan multi tasking, sehingga biaya overhead cost bisa ditekan," sambung Benita.
Baca Juga: Wabah Corona Memangkas Jumlah Tamu Bukit Uluwatu (BUVA)
Sebagai informasi, BUVA masih menghentikan sementara operasional dua hotelnya, yaitu Alila Ubud serta Alila SCBD sejak pertengahan Maret lalu. Akibatnya, pada Maret 2020, pendapatan hotel Bukit Uluwatu merosot hingga 90% dibandingkan tahun lalu.
BUVA berharap, kegiatan operasional Perseroan secara berangsur dapat kembali normal dalam waktu 6 bulan ke depan. "Berbicara target bisnis, BUVA ke depan masih fokus bergerak dalam bidang resor yang berkualitas dengan memberikan kenyamanan dan kebersihan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News