kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak Covid-19, Jembo Cable Company (JECC) revisi target penjualan tahun ini


Kamis, 16 Juli 2020 / 17:18 WIB
Terdampak Covid-19, Jembo Cable Company (JECC) revisi target penjualan tahun ini
ILUSTRASI. Pekerja membuat kabel Fiber Optic di pabrik baru milik PT. Jembo Cable Company di Tangerang, Banten. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/02/2014


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jembo Cable Company Tbk tidak ingin muluk-muluk dalam mengejar penjualan tahun ini. Hingga tutup tahun nanti, emiten kabel berkode saham JECC tersebut hanya membidik penjualan sebesar Rp 1,2 triliun - Rp 1,5 triliun dengan marjin laba bersih sekitar 2%-3%% dari realisasi penjualan.

Target penjualan ini lebih rendah bila dibandingkan dengan target semula. Sebelumnya, JECC sempat menargetkan penjualan sebesar Rp 3,27 triliun. Hanya saja, target ini kemudian direvisi setelah menimbang imbas pandemi corona (covid-19) terhadap kinerja perusahaan.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan  PT Jembo Cable Company Tbk Antonius Benady mengatakan, pandemi corona yang mewabah di Indonesia berdampak pada penundaan sejumlah proyek baik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun BUMN lainnya. Akibatnya, penjualan kabel JECC ke instansi-instansi tersebut mengalami penurunan.

Baca Juga: Kinerja Jembo Cable Company (JECC) Kuartal I Turun Tersengat Proyek PLN

Gejala ini sudah mulai tercermin pada kinerja JECC di tiga bulan pertama. Kala itu, JECC hanya membukukan penjualan bersih sebesar Rp 463,885 miliar. Realisasi tersebut turun drastis 40,79%  bila dibandingkan angka penjualan neto di periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 783,46 miliar.

Kalau dilihat secara lebih rinci, penjualan kepada PLN, yang teridentifikasi sebagai salah satu ‘penjualan yang melebihi 10% dari penjualan bersih’ di tiga bulan pertama memang tercatat mengalami penurunan sebesar 62,05% dari semula sebesar Rp 243,44 miliar di kuartal I 2019 menjadi hanya Rp 92,36 miliar di kuartal I 2020. 




TERBARU

[X]
×