Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) proyeksikan kinerja industri galangan kapal di sepanjang tahun ini bakal melempem.
Ketua Umum Iperindo, Eddy Kurniawan Logam menjelaskan, saat ini kedua lini bisnis galangan kapal yakni pembuatan kapal dan reparasi turun. Adapun penurunan lebih parah di bisnis pembuatan kapal baru.
"Sampai dengan saat ini, hampir tidak ada sama sekali order pembuatan kapal baru dari pihak swasta. Sedangkan order dari dari angkatan laut untuk kebutuhan pertahanan, maupun dari BUMN juga menurun," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (16/6).
Di sisi lain, Eddy mengungkapkan untuk sektor reparasi terjadi penurunan tapi tidak sedrastis pembuatan kapal baru. Ada sebagian kapal yang menunda proses docking, kebanyakan dari swasta. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi yang melandai akibat pandemi virus corona.
Baca Juga: Meramal Nasib Bisnis Galangan Kapal
Kendati ada penurunan di sektor reparasi, Eddy bilang pelaku industri galangan kapal sudah menyampaikan kepada Departemen Perhubungan Laut bahwa galangan siap mereparasi kapal dan tidak mengurangi kapasitas.
Tertekannya industri galangan kapal di paruh pertama 2020, Eddy memproyeksikan kinerja industri tidak bertumbuh, justru akan minus.
"Di sepanjang tahun ini, mungkin kalo dari bisnis reparasi akan -10% secara tahunan (yoy) sedangkan untuk bisnis pembuatan kapal baru bisa -50% yoy," kata Eddy.
Lantas, Iperindo sedang menunggu katalis positif bagi galangan kapal yaitu kebijakan pemerintah yang pro terhadap kapal dalam negeri. Sebab selama ini Indonesia selalu mengimpor kapal bekas dari luar negeri. Padahal Indonesia masih membutuhkan banyak kapal dan kapal tua yang perlu digantikan.
Jikalau industri galangan kapal kembali bergairah, Eddy bilang akan menjadi katalis positif bagi sektor penunjang seperti industri komponen kapal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News