Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Tony menjelaskan, pandemi virus corona membuat pembangunan smelter yang berlokasi di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur ini sulit dilakukan.
Dari sisi pengerjaan di lapangan, proyek senilai US$ 3 miliar ini terkendala kebijakan pembatasan (distancing) untuk mencegah penyebaran Covid-19. Alhasil, persiapan lahan serta penyelesaian fasilitas dan infrastruktur pun terganggu.
Tony bilang, proses selanjutnya juga bakal terganjal lantaran negara asal dari kontraktor dan supplier utama penyokong proyek smelter telah terdampak virus corona. "Contoh, kontraktor utama kami adalah Chiyoda dari Jepang. Di sana sudah darurat, ada pembatasan, ini tentu menghambat teknis," lanjut dia.
Baca Juga: Ada pandemi virus corona, begini kinerja Freeport Indonesia di kuartal I-2020
Selain Jepang, Finlandia sebagai negara asal penyedia teknologi smelter Outotec juga telah melakukan pembatasan. Begitu juga dengan konsultan yang didatangkan dari Kanada yang ikut tertahan pandemi virus corona.
"Selain itu, tentunya dari Amerika Serikat yang sangat terpengaruh virus corona. Ada juga beberapa peralatan lain dari Spanyol dan Italia," jelas Tony.