kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Terkait Akuisisi Beras Kamboja, Bulog Mengaku Ada Beberapa Kendala


Senin, 02 September 2024 / 07:30 WIB
Terkait Akuisisi Beras Kamboja, Bulog Mengaku Ada Beberapa Kendala
ILUSTRASI. Sejumah pekerja mengangkut beras ke gudang Bulog cabang Gorontalo di Talumolo, Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (5/4/2024). Ini update kabar terbaru terkait akusisi beras Kamboja oleh Bulog.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog melaporkan kabar terbaru terkait penugasan akuisisi produsen beras kamboja yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tahun ini. 

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi mengatakan pihaknya telah mengirim tim untuk menindaklanjuti penugasan ini dan tengah melakukan pengkajian mendalam. 

"Sudah melakukan pembahasan dengan berbagai pihak termasuk dari kalangan dunia usaha di Kamboja maupun di negara-negara tetangga yang selama ini sudah berbisnis dengan Kamboja," kata Bayu di Kantor Perum Bulog, Jum'at (1/9). 

Meski begitu, Bayu mengakui saat ini rencana ini memag belum terealisasikan. Menurutnya ada sejumlah kendala dalam penugasan ini. 

Baca Juga: Tak Ada Penambahan Impor Beras, Bos Bulog: Penugasan Tetap 3,6 Juta Ton Tahun Ini

Pertama, terkait kapasitas produksi beras Kamboja yang ternyata tidak jauh lebih besar jika dibandingkan dengan negara eksportir lainya seperti Thailand atau Vietnam. 

Kedua, dalam hal mengakuisisi juga harus memikirkan keuntungan biaya yang diperoleh perusahaan ketika meningkatkan produksi dan memperluas operasinya. 

"Beberapa sudah direncanakan akan dibangun, tapi ya sekarang belum ada. yang saya maksud juga termasuk pelabuhan, jalan, listrik itu adalah hal-hal yang sangat penting bagi bisnis padi," terangnya. 

Ketiga, adalah keterkaitan Kamboja dengan negara tetangga yang sangat kuat salah satunya dengan Vietnam terkait kegiatan produksi dan bisnis padinya. 

"Sehingga kalau kita masuk ke situ, maka kita akan berhadapan dengan persaingan kemitraan mereka yang sudah kuat. Kita juga harus mengukur kondisi itu apalagi kalau kita lihat dari sisi ketersediaan pasokan, maka Vietnam bagi Indonesia tentu sangat penting ya," ujar dia.

Untuk itu saat ini, Bulog masih mempertimbangkan penugasan ini. Bahkan ia mengakui nilai investasi akuisisi produsen Kamboja juga belum detil dan diketahui angkanya. 

"Jadi kita masih terus mencoba melihat kemungkinan dan menjajakinya," ungkapnya. 

 Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan kepada Perum Bulog untuk melakukan program akuisisi beras dari Kamboja. 

Jokowi mengatakan rencana ini dilakukan dalam rangka memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Bulog.

"Proses bisnis akan dilakukan oleh Bulog, sehingga memberikan kepastian stok CBP agar aman terus," jelas Jokowi di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (10/6). 

Jokowi memastikan langkah ini sudah diperhitungkan secara matang. Bahkan ia menyebut, upaya ekspansi ke luar negeri melalui investasi perusahaan pelat merah ini lebih baik daripada hanya sekadar melakukan pembelian beras dari Kamboja. 

Baca Juga: Waduh, Harga Komoditas Pangan Kembali Menggeliat

Selanjutnya: Perbedaan Samsung A15 dan Samsung A15 5G, Ayo Temukan yang Paling Pas

Menarik Dibaca: Ini Agenda Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×