kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.454   4,00   0,02%
  • IDX 8.025   67,48   0,85%
  • KOMPAS100 1.124   9,97   0,90%
  • LQ45 815   8,29   1,03%
  • ISSI 276   2,50   0,91%
  • IDX30 424   4,41   1,05%
  • IDXHIDIV20 490   3,80   0,78%
  • IDX80 123   1,15   0,94%
  • IDXV30 134   1,41   1,07%
  • IDXQ30 137   0,82   0,60%

Ternyata, Fungsi IT di Perusahaan Indonesia Masih Bekerja Secara Tradisional


Rabu, 17 September 2025 / 17:07 WIB
Ternyata, Fungsi IT di Perusahaan Indonesia Masih Bekerja Secara Tradisional
ILUSTRASI. Ternyata, Fungsi IT di Perusahaan Indonesia Masih Bekerja Secara Tradisional


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Danielisa Putriadita

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fungsi information Technology atau IT pada perusahaan di Indonesia banyak yang masih berjalan secara tradisional dan belum mampu sepenuhnya memberikan service delivery agreement (SDA) yang konsisten. 

Padahal, SDA merupakan aspek penting yang memberikan kesepatakan formal antara penyedia layanan IT dengan pengguna yang menjelaskan standar, kualitas, cakupan, serta tanggung jawab dalam penyampaian layanan.

Oleh karena itu, butuh komunitas dan ekosistem industri IT agar peningkatan kualitasnya dengan teknologi yang selalu berkembang ini merata dalam pengaplikasiannya. 

Jul Darmawan, Director of Partner Success Asia Sinergi, mengatakan, di Indonesia, IT masih bekerja secara tradisional dan belum menyeluruh dalam memberikan pelayanan, termasuk memberikan SDA. 

"Belum semua perusahaan sistem integrasi memiliki orientasi dan prioritas ke SDA dan masih bermodal hanya berjualan saja," kata Jul dalam acara GTIA ASEAN Community Meeting, Selasa (16/9).

Menurut Jul, seharusnya, IT dalam sebuah perusahaan tidak hanya terbatas pada pemeliharaan jaringan dan perangkat keras. Sebab, kalau hanya fokus pada kedua faktor tersebut, hubungan antara tim IT dan unit bisnis yang seringkali terjadi adalah hanya bersifat reaktif. 

Baca Juga: Rekening RDN Dibobol, Perusahaan Sekuritas Didesak Tingkatkan Keamanan Sistem IT

"IT kebanyakan seperti call center, baru dihubungi jika terjadi masalah atau gangguan. Harusnya, IT naik kelas ciptakan strategi dalam menjaga kelancaran operasional dan mendukung bisnis jangka panjang," ujar Jul. 

Dalam menjawab kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia di industri IT, peran aktif perusahaan dalam asosiasi IT secara global juga diperlukan.

Salah satunya, Global Technology Industry Association (GTIA), komunitas keanggotaan nirlaba yang menghubungkan dan mewakili saluran IT secara global, hadir, dan baru saja, menggelar GTIA ASEAN Community Meeting di Jakarta. 

Jul menyebutkan, Asia Sinergi turut menjadi anggota GTIA Indonesia karena bermanfaat bagi perusahaan dalam mendapatkan pengetahuan secara best practice atawa tata laksana terbaik dalam menyelesaikan masalah di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat. 

"Ini kesempatan kami untuk upgrade knowledge, melalui kolaborasi juga bisa untuk expand bisnis," kata Jul. 

Selain itu, Jul menjelaskan, kehadirannya GTIA bisa membantu perusahaan IT di Indonesia paling tidak untuk mendapatkan edukasi yang dapat menambahkan nilai jual yang lebih baik kepada pelanggan. 

Baca Juga: Lintasarta Meluncurkan Semesta AI, Langkah Nyata Membangun Ekosistem AI Nasional

CEO GTIA Dan Wensley menuturkan. asosiasi ini menjadi penghubung antara perusahaan yang bergerak dalam ekosistem IT, termasuk penyedia solusi, vendor, distributor dan anggota GTIA.

Semua anggota dapat saling mengandalkan untuk berbagi pengalaman, riset, serta tren terbaru kecerdasan buatan, keamanan siber dan strategi dalam perkembangan digital di dunia. 

"GTIA menyediakan kepada anggota dengan alat dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan lebih besar melalui peluang jaringan yang mungkin terjadi,"  ujar MJ Shoer, Chief Community Officer GTIA.

Asosiasi ini juga menetapkan standar industri yang memungkinkan perusahaan membangun bisnis yang berkelanjutan, aman, dan menguntungkan di lanskap teknologi yang terus berubah. ​

Secara internasional, GTIA mewakili ratusan ribu profesional dari lebih 2.400 MSP, penyedia solusi, vendor, distributor, dan perusahaan lainnya yang melayani saluran IT. GTIA sebelumnya dikenal sebagai CompTIA Community (bagian keanggotaan CompTIA)

Selanjutnya: Kursi Menteri BUMN Kosong, Presiden Masih Cari Pengganti Erick Thohir

Menarik Dibaca: Film Ikatan Darah akan World Premiere di Fantastic Fest 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×