kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terus meningkatnya nilai perdagangan Indonesia-Jepang diyakini berlanjut


Kamis, 21 November 2019 / 17:55 WIB
Terus meningkatnya nilai perdagangan Indonesia-Jepang diyakini berlanjut
ILUSTRASI. Ketua Umum (PPIJ) Rachmat Gobel bersulang bersama mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri P


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Sementara itu dalam pertemuan Fukuda-Ma’ruf Amin antara lain dibicarakan lanjutan pembangunan MRT tahap 2, Thamrin-Ancol yang dijadualkan mulai memasuki tahap lelang pada Februari 2020 mendatang. Dalam kesempatan itu, Fukuda juga menawarkan keikutsertaan Jepang dalam pembangunan LRT jalur Cikarang-Tangerang, dan pembangunan jalan tol untuk mendukung pembangunan proyek pelabuhan Palimanan.

Sampai saat ini, Jepang adalah investor kedua terbesar di Indonesia. Sepanjang 2016-2018 total investasi langsung dari berbagai perusahaan Jepang tercatat US$ 15,35 miliar.

Dari data yang ada, investasi Jepang terlihat tidak terlalu terpengaruh oleh penurunan iklim perekonomian global. Angka investasi Jepang terlihat relatif stabil yaitu sebesar US$ 5,40 miliar pada 2016, lalu sebesar US$ 4,99 pada 2017 dan sebesar US$ 4,95 pada 2018.

Menurut Rachmat, selain meningkatkan kerjasama perdagangan dan investasi, Indonesia juga perlu meningkatkan kerjasama dalam pengembangan sumber daya manusia yang kini menjadi salah satu program prioritas Presiden Jokowi.

Baca Juga: Kemendag klaim harga bahan pokok di NTT jelang Natal dan tahun baru aman terkendali

Untuk itu, PPIJ telah menyampaikan kepada Fukuda yang juga Ketua Japan Indonesia Association (Japinda) untuk mendorong kerjasama dalam pengembangan sumber daya manusia ini.

Dari hasil survey yang dilakukan setiap tahun oleh Japan Student Services Organization/JASSO terlihat bahwa, meski jumlah siswa Indonesia yang belajar di Jepang meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir yaitu mencapai 6.277 orang pada tahun 2018.

Tapi dibandingkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 265 juta jiwa, persentase masih sangatlah kecil. Indonesia tertinggal dari Vietnam yang telah mengirimkan 72.345 orang siswanya pada tahun 2018, padahal total populasi Vietnam hanya 96 juta jiwa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×