Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
Matahari Department Store sudah merilis laporan keuangan selama semester pertama tahun ini. Hasilnya, LPPF membukukan pendapatan bersih senilai Rp 2,25 triliun.
Jumlah itu merosot 62,18% dibandingkan pendapatan bersih di semester pertama tahun lalu senilai Rp 5,95 triliun.
Baca Juga: Saham emiten konstruksi BUMN terpuruk, harga WSKT longsor paling dalam
Pendapatan bersih LPPF di semester I 2020 meliputi penjualan eceran Rp 1,44 triliun, penjualan konsinyasi bersih Rp 760,07 miliar dan pendapatan jasa 48,75 miliar.
Penjualan eceran LPPF di semester pertama tahun ini menyusut 62,20% dibandingkan realisasi di semester pertama tahun lalu Rp 3,81 triliun.
Penjualan konsinyasi di semester I 2020 juga merosot 63,50% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 2,08 triliun.
Adapun pendapatan jasa selama enam bulan pertama tahun ini melemah 20,43% dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 61,27 miliar.
LPPF mencatatkan laba kotor Rp 1,35 triliun pada semester I 2020. Angka itu menurun 63,81% dibandingkan laba kotor semester I 2019 senilai Rp 3,73 triliun.
Namun beban usaha LPPF di semester I 2020 melampaui laba kotornya, yakni mencapai Rp 1,64 triliun. Oleh karena itu, Matahari Department Store (LPPF) mencatatkan rugi operasi senilai Rp 312,26 miliar.
Baca Juga: Saham LQ45: IHSG loyo, saham BRPT, MNCN, WSKT sudah turun 4 hari
Kondisi tersebut turut menekan bottom line LPPF. Selama enam bulan pertama tahun ini, LPPF menderita kerugian bersih Rp 357,87 miliar.
Padahal di periode yang sama tahun lalu, LPPF masih membukukan laba bersih senilai Rp 1,16 triliun.
Dalam pernyataan resminya, Kamis (30/7) lalu, manajemen LPPF mengakui wabah corona turut mempengaruhi kinerja operasional mereka.
Untuk mengantisipasinya, LPPF mengambil langkah pengurangan biaya secara menyeluruh, termasuk upaya untuk memperoleh keringanan sewa, yang telah menghasilkan penurunan pengeluaran operasional sebesar 53,8% pada kuartal kedua.
Baca Juga: Kesempatan mengail cuan dividen! Cek cum dividen 11 emiten ini sepekan ke depan
Manajemen mengklaim, pengorbanan LPPF demi mempertahankan kesehatan pelanggan dan karyawannya tercermin pada kerugian bersih di semester pertama tahun ini.
Pada saat yang sama, mereka meningkatkan pinjaman menjadi Rp 2,07 triliun sebagai dukungan untuk pembayaran kepada pemasok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News