kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tetap ekspansif, LPPF buka gerai di Palembang, Depok dan Tangerang


Minggu, 02 Agustus 2020 / 06:47 WIB
Tetap ekspansif, LPPF buka gerai di Palembang, Depok dan Tangerang
ILUSTRASI. Suasana di salah satu gerai pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (16/6). Di tahun pandemi, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) telah membuka gerai di Palembang, Depok dan Tangerang. KONTAN/BAihaki/16/6/2020


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun pandemi corona (Covid-19), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) tetap ekspansif.

Emiten ritel Grup Lippo ini memutuskan tetap meneruskan rencana pembukaan sejumlah gerai yang sebelumnya tertunda, serta membuka tiga toko baru dengan luas masing-masing sekitar 6.000-7.000 meter persegi.

Baca Juga: Pabrik Sari Roti di Banjarmasin dan Pekanbaru siap beroperasi akhir tahun ini

Satu gerai dibuka di Palembang pada kuartal kedua. Adapun dua gerai lainnya dibuka di wilayah Depok dan Tangerang pada Juli. Alhasil, total gerai LPPF kini menjadi 154 gerai yang beroperasi di 76 kota di Indonesia.

Terry O'Connor, CEO dan Wakil Presiden Direktur PT Matahari Department Store Tbk mengatakan, pada masa lalu mereka telah menutup gerai-gerai dengan kinerja kurang baik, dengan mempertimbangkan akhir masa sewa atau peluang real estat yang menarik.

Namun, mengingat adanya pandemi Covid-19 serta upaya LPPF untuk merestrukturisasi bisnis, manajemen memutuskan untuk mempercepat penutupan gerai yang berkinerja kurang baik.

Baca Juga: Dipimpin WSKT, kejatuhan harga saham emiten konstruksi BUMN berlanjut

"Sampai saat ini, kami telah menutup enam gerai format besar pada tahun 2020. Di saat yang sama, kami membuka satu gerai baru di Palembang pada Mei 2020, dan dua gerai baru di Depok dan Tangerang pada Juli 2020," kata Terry, dalam pernyataan resminya, Kamis (30/7).

Ekspansi tersebut menjadikan jumlah gerai format besar LPPF menjadi 154 gerai.

Terry menambahkan, selama penutupan sementara yang disebabkan oleh pandemi corona, saluran penjualan daring (online channels) Matahari Department Store menjadi fokus operasional mereka.

Bulan ini, kantor pusat LPPF kembali beroperasi. Sebelum kembali bekerja, karyawan diminta melakukan penilaian mandiri (self-assessment) dan uji cepat (rapid test).

Untuk membatasi interaksi fisik, pengaturan pembagian kerja telah diberlakukan, pergerakan antar-lantai dilarang dan penerimaan tamu di kantor pusat sangat dibatasi.

"Kampanye protokol kesehatan juga mudah terlihat di area kantor kami,” pungkas Terry.

LPPF rugi Rp 358 miliar di semester I 2020, simak di halaman berikutnya >>

Matahari Department Store sudah merilis laporan keuangan selama semester pertama tahun ini. Hasilnya, LPPF membukukan pendapatan bersih senilai Rp 2,25 triliun.

Jumlah itu merosot 62,18% dibandingkan pendapatan bersih di semester pertama tahun lalu senilai Rp 5,95 triliun.

Baca Juga: Saham emiten konstruksi BUMN terpuruk, harga WSKT longsor paling dalam

Pendapatan bersih LPPF di semester I 2020 meliputi penjualan eceran Rp 1,44 triliun, penjualan konsinyasi bersih Rp 760,07 miliar dan pendapatan jasa 48,75 miliar.

Penjualan eceran LPPF di semester pertama tahun ini menyusut 62,20% dibandingkan realisasi di semester pertama tahun lalu Rp 3,81 triliun.

Penjualan konsinyasi di semester I 2020 juga merosot 63,50% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 2,08 triliun.

Adapun pendapatan jasa selama enam bulan pertama tahun ini melemah 20,43% dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 61,27 miliar.

LPPF mencatatkan laba kotor Rp 1,35 triliun pada semester I 2020. Angka itu menurun 63,81% dibandingkan laba kotor semester I 2019 senilai Rp 3,73 triliun.

Namun beban usaha LPPF di semester I 2020 melampaui laba kotornya, yakni mencapai Rp 1,64 triliun. Oleh karena itu, Matahari Department Store (LPPF) mencatatkan rugi operasi senilai Rp 312,26 miliar.

Baca Juga: Saham LQ45: IHSG loyo, saham BRPT, MNCN, WSKT sudah turun 4 hari

Kondisi tersebut turut menekan bottom line LPPF. Selama enam bulan pertama tahun ini, LPPF menderita kerugian bersih Rp 357,87 miliar.

Padahal di periode yang sama tahun lalu, LPPF masih membukukan laba bersih senilai Rp 1,16 triliun.

Dalam pernyataan resminya, Kamis (30/7) lalu, manajemen LPPF mengakui wabah corona turut mempengaruhi kinerja operasional mereka.

Untuk mengantisipasinya, LPPF mengambil langkah pengurangan biaya secara menyeluruh, termasuk upaya untuk memperoleh keringanan sewa, yang telah menghasilkan penurunan pengeluaran operasional sebesar 53,8% pada kuartal kedua.

Baca Juga: Kesempatan mengail cuan dividen! Cek cum dividen 11 emiten ini sepekan ke depan

Manajemen mengklaim, pengorbanan LPPF demi mempertahankan kesehatan pelanggan dan karyawannya tercermin pada kerugian bersih di semester pertama tahun ini.

Pada saat yang sama, mereka meningkatkan pinjaman menjadi Rp 2,07 triliun sebagai dukungan untuk pembayaran kepada pemasok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×