kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tetap sehat bersaing dengan swasta, BUMN segera bentuk holding pariwisata


Senin, 30 Agustus 2021 / 17:57 WIB
Tetap sehat bersaing dengan swasta, BUMN segera bentuk holding pariwisata
ILUSTRASI. Sejumlah kapal wisata. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Adapun, Holding Pariwisata dan Pendukung ini akan dipimpin oleh PT Survey Udara Nasional (Persero) atau Penas, yang sudah berubah nama menjadi PT Aviasi Pariwisata Indonesia. Perubahan ini diresmikan dengan terbitnya PP Nomor 72 tahun 2021 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Survei Udara menjadi Perusahaan Perseroan, yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 1 Juli 2021.

Dalam PP tersebut, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) akan melaksanakan kegiatan usaha sebagai perusahaan holding di bidang pariwisata dan pendukung yaitu melaksanakan kegiatan investasi dan konsultasi manajemen pada sektor transportasi, pariwisata, retail, dan sektor lain yang terkait dengan kegiatan usaha, serta melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan.

Adapun, holding BUMN pariwisata dan pendukung ini beranggotakan tujuh perusahaan. Yakni PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero) PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), PT Sarinah (Persero) dan PT PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero).

Baca Juga: Ini 12 BUMN yang telah disetujui DPR mendapat PMN tahun depan

Edwin menjelaskan, holding ini akan terbentuk melalui tiga tahapan. Pertama pada Q3-2021 ini akan bergabung AP I, AP II, Hotel Indonesia Natour, dan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko. Sementara itu, Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC akan bergabung pada tahap kedua yang ditargetkan rampung pada Q4-2021.

Selanjutnya, pada tahap ketiga, akan bergabung Garuda Indonesia setelah proses restrukturisasinya selesai. "Garuda Indonesia dan anak usahanya akan bergabung dengan Holding pada tahap ketiga dengan target di tahun 2023 setelah proses restrukturisasi utang-utangnya selesai. Tetapi kolaborasi dengan konsep kerjasama operasional antara Holding Pariwisata dan Pendukung dengan Garuda Indonesia tetap akan dilakukan," terang Edwin.

Dia menambahkan, ada lima tujuan strategi dari Holding Pariwisata dan Pendukung ini. Pertama, mempercepat pengembangan ekonomi dan SDM yang inklusif. Kedua, pengembangan konektivitas nasional dan global. Ketiga, ekspansi bisnis dan pasar. Keempat, keunggulan pelayanan dan operasional. Kelima, optimalisasi manajemen dan portofolio.

"Holding akan berperan sebagai orkestrasi strategis terhadap BUMN anggotanya yang saling melengkapi dalam ekosistem pariwisata yang akan memiliki peran penting dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi nasional. Dengan pendekatan inklusif, holistik dan kolaboratif termasuk dengan swasta dan UMKM." pungkas Edwin. 

Selanjutnya: 11 Hotel Inna Group Dulu Milik BUMN Sekarang Milik Anak BUMN, Simak Konsekuensinya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×