Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Sejumlah asosiasi pertambangan mengundurkan diri dari Satgas Hilirisasi Mineral Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Langkah itu dilakukan karena para pengurus asosiasi merasa sudah tak lagi satu visi dengan Kadin.
Asosiasi yang mundur, yaitu Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo), Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) serta Asosiasi Pertambangan Indonesia (API/IMA).
“Tujuan awal kami bergabung dengan Satgas ini ya agar kami dipayungi oleh suatu lembaga. Lembaga ini sebagai mediasi untuk pemerintah dan pengusaha, tapi saya rasa sekarang sudah tak lagi satu tujuan jadi kami memilih mundur,” ujar Syahrir AB, Direktur IMA yang ditemui di Menara Global, Jakarta, Kamis (13/3).
Para asosiasi tersebut resmi menyatakan mundur dan tidak lagi bertanggungjawab jika dikemudian hari ada konsekuensi dari tindakan Satgas tersebut.
Herman Afif Kusumo, Wakil Ketua Satuan Tugas Kadin menyatakan, para asosiasi yang mundur karena keberatan ada semacam upaya penutupan ekspor dari Pemerintah.
Selain itu, ada masalah lain yang seakan tak mendapatkan solusi nyata. Mereka menganganggap kontribusi Kadin untuk menyelesaikan permasalahan ini tak berjalan dengan baik. Asosiasi juga merasa haknya tidak diperjuangkan.
“Saya disini sebagai pihak yang objektif, mencoba menengahi antara Kadin dan pengusaha,” kata Herman, dalam kesempatan yang sama.
Satgas ini sendiri dibentuk akhir tahun lalu sebagai tim yang membantu pemerintah mencari solusi demi terciptanya program hilirisasi sesuai amanat UU Minerba. Dengan pembentukan satgas ini diharapkan adanya payung hukum bagi para pengusaha.
Sayangnya, sampai saat ini Ketua Satuan Tugas Hilirisasi Mineral Kadin Indonesia, Didie W Soewondho masih belum bisa dihubungi untuk diminta keterangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News