Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tiga izin usaha pertambangan (IUP) anak usaha PT Central Omega Resources Tbk siap memasok kebutuhan bijih nikel untuk bahan baku pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) dengan produk akhir berupa nickel pig iron (NPI).
Kapasitas produksi smelter yang sedang oleh PT COR Industri Indonesia yang juga anak usaha Central Omega mencapai 300.000 ton NPI per tahun. Sehingga, total kebutuhan bahan bakunya diproyeksikan 1,5 juta ton bijih nikel per tahun.
Ciho Darmawan Bangun, Direktur Utama COR Industri Indonesia mengatakan, pada tahap awal kapasitas smelter akan mencapai 100.000 ton NPI per tahun. Logam NPI yang dihasilkan tersebut memiliki kadar kandungan nikel alias Ni sekitar 8% hingga 10%.
"Sehingga, kami perkirakan kebutuhan bahan bakunya sekitar 500.000 ton bijih nikel kering dengan kadar Ni sekitar 1,8%," kata dia, usai penandatanganan perjanjian konstruksi dengan China National Machinery Imp. & Exp. (CMC) dan China Machinery Industry Construction Group Inc (SINOCONST), Rabu (11/2).
Dengan begitu, apabila smelter telah beroperasi penuh dengan kapasitas 300.000 ton NPI per tahun, maka total kebutuhan bijih nikel akan mencapai 1,5 juta ton per tahun.
Pasokan bahan baku tersebut akan didatangkan dari anak usaha Central Omega, yakni PT Bumi Konawe Abadi, PT Mulia Pasific Resources, dan PT Itamatra Nusantara.
Ciho bilang, sampai saat ini total sumber daya bijih nikel di ketiga IUP tersebut mencapai 12 juta ton. "Kami akan terus kembangkan lagi jumlah sumber daya di areal tambang kami dengan terus melakukan kegiatan eksplorasi," ujar pria yang juga menjabat sebagai Direktur Central Omega Resources.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News